Rabu, 18 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Makassar Jadi Kota dengan Tingkat Pergeseran Iklim Tertinggi di Indonesia

Pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim. Bahkan pergeseran iklim yang ekstrem terjadi di kota-kota besar di dunia.

Minggu, 30 Oktober 2022
A A
Ilustrasi dampak pemanasan global. Foto Tumisu/pixabay.com

Ilustrasi dampak pemanasan global. Foto Tumisu/pixabay.com

Share on FacebookShare on Twitter

Climate Central adalah organisasi berita dan sains non-profit yang menyediakan informasi resmi untuk membantu publik dan pembuat kebijakan membuat keputusan yang tepat tentang iklim dan energi. Laporan Climate Central merinci tren dan peringkat global berdasarkan peristiwa suhu penting selama 1 Oktober 2021 hingga 30 September 2022. Alat yang digunakan berbasis peta yang memvisualisasikan Skor Indeks Pergeseran Iklim Global harian untuk 1.021 kota di seluruh dunia.

Metode yang digunakan untuk meneliti tren pergeseran iklim di kota-kota di seluruh dunia adalah metode atribusi peer-review yang dikembangkan Climate Central. Pengaruh perubahan iklim pada suhu harian di belahan bumi mana pun dapat dihitung dan dinilai dalam skala yang disederhanakan melalui Global Climate Shift Index Scores alias Skor Indeks Pergeseran Iklim Global.

Baca Juga: World Energy Outlook 2022: Perang Rusia – Ukraina Percepat Transisi Energi

Metode tersebut pertama kali digunakan untuk mengaktifkan atribusi real-time dan perkiraan perubahan iklim pada suhu tinggi dan rendah harian di Amerika Serikat. Indeks Pergeseran Iklim menggabungkan perhitungan berbasis observasi dan model yang dirinci dalam makalah metode berjudul “A Multi-method Framework for Global Real-time Climate Attribution”. Makalah itu diterbitkan pada Juni 2022 dalam Kemajuan di Statistik Klimatologi, Meteorologi, dan Oseanografi.

Skor Indeks Pergeseran Iklim Global dari Climate Central menerapkan skala lima poin. Sementara poin-poin itu untuk menunjukkan seberapa besar kemungkinan atau frekuensi tinggi dan rendahnya suhu harian sebagai akibat dari perubahan iklim. Indeks Pergeseran Iklim level 3 berarti anomali suhu pada hari tersebut setidaknya tiga kali lebih mungkin terjadi karena dampak perubahan iklim yang disebabkan manusia.

Baca Juga: Menyenangkan, Cuaca Jakarta Pagi hingga Malam Cerah

“Indeks Pergeseran Iklim membawa metodologi ilmiah yang mapan ke dalam ranah publik dengan cara yang jelas dan dapat diakses. Alat ini dapat membantu orang untuk memahami dan berbicara tentang bagaimana perubahan iklim membentuk cuaca lokal saat itu terjadi,” papar Andrew.

Data-data tersebut dapat diakses publik. Untuk sementara, Climate Central akan menyediakan kompilasi harian yang dapat diunduh dari semua skor Indeks Pergeseran Iklim global berdasarkan permintaan hingga akhir COP-27 pada 18 November 2022. Silakan kunjungi climatecentral.org/realtime-fingerprints atau email Direktur Komunikasi Climate Central Peter Girard (pgirard@climateentral.org) untuk meminta file CSV dari kumpulan data CSI harian global untuk semua 1.021 kota. [WLC02]

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Climate Centralcuaca lokalKota Makassarpergeseran iklimperubahan iklimSkor Indeks Pergeseran Iklim Global

Editor

Next Post
Penampilan tari kreasi Tolak Bala di Sumbawa. Foto dok. BNPB

Tari Kreasi Tolak Bala Asal Sumbawa Ingatkan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana

Discussion about this post

TERKINI

  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Dua perempuan menanam padi di sawah. Foto Wanaloka.com.Teknik Alternate Wetting and Drying Hasilkan Padi Berkualitas dan Rendah Karbon
    In IPTEK
    Senin, 16 Juni 2025
  • Ilustrasi emisi karbon akibat deforestasi. Foto bones64/pixabay.comDokumen Second NDC Disusun, Menhut Minta Lebih Realistis dan Teknokratis
    In News
    Senin, 16 Juni 2025
  • Peneliti Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) IPB University, Maryati Surya. Foto Dok. IPB University.Maryati Surya, Tupai dan Bajing Itu Tak Sama
    In Sosok
    Minggu, 15 Juni 2025
  • Peresmian Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya BMKG di Badung, Bali, 14 Juni 2025. Foto Dok. BMKG.Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Beroperasi 24 Jam Merespons Bencana
    In IPTEK
    Minggu, 15 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media