Senin, 19 Mei 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Tari Kreasi Tolak Bala Asal Sumbawa Ingatkan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana

Ingatan masyarakat tentang bencana diwariskan melalui budaya turun temurun. Lewat dongeng, tarian, nyanyian.

Minggu, 30 Oktober 2022
A A
Penampilan tari kreasi Tolak Bala di Sumbawa. Foto dok. BNPB

Penampilan tari kreasi Tolak Bala di Sumbawa. Foto dok. BNPB

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Pasatotang tau loka (nasihat leluhur) // Na mo sate datang bala (jangan pernah menghendaki datangnya musibah/bencana) // Empar diri tu ke iman (bentengi diri dengan keimanan/ketakwaan pada Yang Maha Kuasa) // Bala datang kalis Nene’ (musibah/bencana datangnya dari Allah) // Ling no pati ka pamelang (karena tidak menghiraukan apa yg dilarang) // Panyoba lako parana (cobaan datang menimpa badan) // Parana sopo sapolak (tubuh dan jiwa setiap manusia adalah satu) // No ku beang tama ila (tak kan pernah kubiarkan rasa malu menghampiri) // Bala nan belo tu seseng (musibah/bencana perlu diwaspadai/diantisipasi)

Syair badede Tolak Bala itu mengiringi Tari Kreasi Tolak Bala yang menjadi tarian inti dalam pagelaran Budaya Sadar Bencana di halaman Kantor Bupati Sumbawa, Nusa Tenggara Barat pada 28 Oktober 2022.

Baca Juga: Makassar Jadi Kota dengan Tingkat Pergeseran Iklim Tertinggi di Indonesia

Ada pesan-pesan tentang kesiapsiagaan bencana yang disisipkan dalam syair. Isinya menggambarkan hubungan antara menjaga alam dengan kehidupan yang sesuai dengan norma-norma kebudayaan di Sumbawa. Secara garis besar, tarian yang ditarikan sejumlah remaja itu mengisahkan kecintaan masyarakat terhadap lingkungannya dengan menjaganya dari bencana.

“Karena Sumbawa salah satu kabupaten rawan bencana. Pesan-pesan yang disampaikan diharapkan relevan dengan jati diri kehidupan masyarakat Sumbawa,” ucap Bupati Sumbawa, Mahmud Abdullah dalam siaran pers BNPB.

Baca Juga: Banjir Lampung Selatan Korban Meninggal Dunia Bertambah

Selain Tari Kreasi Tolak Bala, ada dua juga tarian tradisional Sumbawa yang turut dipentaskan. Ada Tari Nguri yang merupakan tari penyambutan tamu-tamu terhormat. Tari ini ditampilkan awal gelaran acara.

Kemudian Tari Gantao yang merupakan tari bela diri khas Sumbawa sebagai penutup acara. Dan pesan-pesan kesiapsiagaan juga dimasukkan dalam setiap tarian tersebut. Harapannya, masyarakat tetap mengingat dan dapat mengimplementasikan norma-norma yang telah terbangun di tengah masyarakat sejak dulu untuk beradaptasi menghadapi potensi bencana dengan lebih baik dan lebih siap.

Baca Juga: Aksi Solidaritas Perempuan Yogyakarta Mengecam Kekerasan di Iran

Acara yang digelar Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut mengangkat tema “Sabalong Samalewa”. Artinya, membangun secara seimbang dan serasi antara pembangunan fisik material dengan pembangunan mental spiritual.

Arti filosofis dari tema tersebut diharapkan selalu menjadi pengingat masyarakat untuk senantiasa menjaga lingkungan yang merupakan anugerah Tuhan. Dengan demikian dapat terhindar atau mengurangi dampak dari bencana.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: BNPBKegiatan Budaya Sadar Bencanamitigasi bencanarisiko bencanaSumbawaTari GantaoTari Kreasi Tolak BalaTari Nguri

Editor

Next Post
Penanganan dampak bencana hidrometeorologi, Pemkab Majene, Sulawesi Barat, tetapkan status siaga darurat bencana. Foto Dok BNPB.

Dampak Bencana Hidrometeorologi Pemkab Majene Tetapkan Status Siaga

Discussion about this post

TERKINI

  • Pusat gempa dangkal 5,2 magnitudo yang mengguncang Kota Mataram, Lombok Barat, pada Minggu, 18 Mei 2025. Foto tangkap layar Google Earth berdasarkan koordinat gempa BMKG.Kota Mataram Diguncang Lindu 5,2 Magnitudo Dirasakan Skala III MMI
    In News
    Minggu, 18 Mei 2025
  • Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dilanda bencana hidrometeorologi, banjir bandang pada Selasa, 13 Mei 2025. Foto BPBD Lumajang.Bencana Hidrometeorologi Landa Pulau Jawa dan Sulawesi Menelan Korban Jiwa
    In Bencana
    Kamis, 15 Mei 2025
  • Guru Besar Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University, Prof. Gunanti. Foto Dok. IPB University.Gunanti, Ayo Kolaborasi Shelter dan Animal Welfare untuk Hewan Terlantar
    In Sosok
    Rabu, 14 Mei 2025
  • Proses pencarian lanjutan pendaki hilang di Gunung Binaya di Maluku Tengah, 12-19 Mei 2025. Foto Dok. Balai TN Manusela.Pencarian Pendaki Hilang di Gunung Binaya Dilanjutkan Hingga 19 Mei 2025
    In News
    Rabu, 14 Mei 2025
  • Daun kelor. Foto Dok. Unair.Makanan Tambahan dengan Daun Kelor, Gizi Balita Stunting di Gunungkidul Alami Perbaikan
    In IPTEK
    Selasa, 13 Mei 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media