Senin, 22 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Masa Endemi Tetap Prokes, Kecuali Ada Vaksin 100 Persen Kebal Covid-19

Saat masuk ke masa endemi Covid-19, perilaku hidup masyarakat tetap menerapkan prokes, karena penyakit itu masih ada. Kecuali ditemukan vaksin yang bisa menjamin orang kebal Covid-19 hingga 100 persen.

Sabtu, 26 Februari 2022
A A
Ilustrasi kehidupan masa pandemi Covid-19. Foto Surprising_Shots/pixabay.com.

Ilustrasi kehidupan masa pandemi Covid-19. Foto Surprising_Shots/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Sementara beberapa kriteria pandemi yang sudah terkendali, pertama, jumlah kasus baru rendah, yaitu kurang dari 10 kasus per 100 ribu per hari dengan distribusi yang merata. Kedua, angka positivitas rendah, yakni kurang dari 1 persen. Ketiga, bilangan reproduksi efektif mencapai 1 atau kurang dari 1. Dan keempat, kekebalan pada masyarakat memadai dengan tercapainya herd immunity.

Baca Juga: Gempa Pasaman Barat, Tujuh Orang Meninggal Dunia

“Herd immunity tidak bisa kurang dari 100 persen, jadi betul-betul harus 100 persen. Masyarakat harus tervaksinasi baru terjadi yang betu-betul kekebalan masyarakat. Dan prasyarat di atas harus terjadi di wilayah luas atau seluruh wilayah dan sudah stabil di waktu yang panjang,” jelas Windhu.

Pakar epidemiologi dokter Atik Choirul Hidajah menjelaskan, perubahan gejala klinis berbagai varian Covid-19. Pada awal-awal Covid-19 memiliki gejala klinis seperti demam, batu pilek, gangguan pernafasan, sakit tenggorokan, dan letih lesu. Ketika ada varian Alpha, Beta, dan Delta, keluhan sakit kepala dan demam sudah tidak terlalu mendominasi. Sedangkan pada varian Omicron ini keluhan paling banyak adalah batuk dan nyeri tenggorokan.

“Sedangkan komorbidnya tetap saja yaitu hipertensi, diabetes, asma, kanker paru, dan gagal ginjal,” jelas Atik.

Perilaku endemi sama dengan pandemi

Pakar perilaku dan sosiologi kesehatan Mochammad Bagus Qomaruddin menyampaikan ada beberapa perilaku yang harus tetap dilakukan masyarakat pada masa endemi. Perilaku tersebut antara lain vaksinasi, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjaga imunitas dengan aktivitas fisik dan minum vitamin, serta selalu update informasi yang benar dari sumber terpercaya. Perilaku yang harus tetap dilakukan pada masa endemi sebenarnya sama pada saat ketika pandemi.

“Karena endemi ini kasus tetap ada meskipun rendah. Kecuali ditemukan vaksin yang menjamin orang kebal 100 persen dari Covid-19. Mungkin persoalan protokol kesehatan tidak lagi penting,” jelas Bagus.

Baca Juga: Sejumlah Negara Mulai Berlakukan Transisi Endemi Covid-19, Indonesia Pilih Hati-hati

Bagus juga menjelaskan empat cara yang dapat digunakan untuk mengubah perilaku masyarakat. Pertama, education dengan meningkatkan kesadaran sehingga ketika melakukan sesuatu bukan karena ketakutan atau paksaan, tapi sadar harus melakukan itu.

Kedua, engineering yaitu melakukan rekayasa dalam bentuk fisik atau peraturan, yakni dengan membuat kebijakan. Ketiga, empowerment atau pemberdayaan yang sifatnya dari bawah ke atas. Dan keempat, enforcement yaitu penegakan peraturan dengan memberikan sanksi apabila melanggar protokol kesehatan.

“Sebetulnya ini semua sudah dilakukan. Cuma perlu penguatan agar ketika kasus menurun tetap dilakukan. Tidak hanya dilakukan ketika kasus naik,” kata Bagus. [WLC02]

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Covid-19endemiherd immunitypandemiprokesvaksinasi

Editor

Next Post
Kerusakan bangunan dampak gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,1 di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat pagi, 25 Februari 2022. Foto Ist.

Gempa Pasaman Barat, 8 Orang Meninggal Dunia, 6 Warga Diduga Tertimbun Longsor

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media