Wanaloka.com – Tim Seismologi Institut Teknologi Bandung (ITB) memasang 22 seismograf di sekitar area terjadinya gempa Sumedang pada 2-3 Januari 2024. Pemasangan tersebut bertujuan untuk lebih memahami dan meneliti fenomena gempa yang terjadi di Sumedang, Jawa Barat pada 31 Desember 2023-1 Januari 2024.
Tim tersebut berasal dari Kelompok Keahlian Geofisika Global Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB dan Pusat Unggulan Ipteks (PUI) Sains dan Teknologi Kegempaan ITB. Tim ini diketuai Prof. Andri Dian Nugraha yang beranggotakan Dr. Zulfakriza, dua mahasiswa S3 dan dua mahasiswa S1 Program Studi Teknik Geofisika ITB.
“Seismograf itu untuk merekam gempa susulan di Sumedang. Tim juga akan melakukan kajian ambient seismic noise tomography untuk mencitrakan profil struktur seismik bawah permukaan yang menjadi sumber gempa Sumedang,” ujar Andri dalam keterangannya, Kamis, 4 Januari 2024.
Baca Juga: Irwan Meilano: Gempa Ishikawa Bukan Terkuat di Jepang, Tapi Picu Tsunami
Tim akan meneliti 22 sebaran titik pengamatan seismograf dengan lebih detail. Sebaran titik pengamatan seismograf melingkupi area kejadian gempa di Sumedang. Perekaman gempa susulan akan dilakukan selama 30 hari. Selanjutnya data rekaman gempa susulan akan dianalisis untuk memahami fenomena kejadian gempa Sumedang.
Sebagaimana diketahui, gempa Sumedang pada akhir 2023 memberi dampak kerusakan pada beberapa bangunan serta rumah tinggal. Getaran gempa dirasakan di sejumlah wilayah lain di Jawa Barat, seperti Bandung, Subang, Garut, serta Cirebon.
Gempa pertama terjadi pada pukul 14.35 WIB dengan kekuatan M 4,1 serta kedalaman 7 kilometer. Pusat gempa berada 1 kilometer timur laut Sumedang. Kemudian gempa kedua terjadi pukul 15.38 WIB dengan kekuatan M 3,4 serta kedalaman 6 kilometer. Pusat gempa berada 1 kilometer timur laut Sumedang.
Baca Juga: Kolaborasi Antarnegara Teliti Asal Populasi Pari Manta di Indonesia
Discussion about this post