Baca Juga: Konflik Orangutan Tapanuli dengan Warga Sipirok Berakhir Menggembirakan
“Kondisi lapangan yang berbukit terjal dan lembah yang curam, sangat menyulitkan pergerakan tim. Akhirnya diputuskan melakukan pengusiran dan penghalauan dengan menggunakan petasan dan mercon. Dengan harapan orangutan tersebut kembali ke habitatnya di Hutan Lindung Batang Toru Blok Barat,” ungkap Lantas Hutagalung.
Selama pencarian keberadaan orangutan tersebut, tim menemukan sarang mawas tapanuli di kawasan Desa Mardame. Lantas Hutagalung mengatakan, sarang orangutan berada di ketinggian sekitar enam meter.
Dalam upaya penyelamatan orangutan tersebut, Resort KSDA Pelabuhan Laut Sibolga dan Bandara Pinangsori melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang perlindungan satwa liar yang dilindungi termasuk orangutan, yang diatur dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Baca Juga: Lapisan Ozon Diklaim Berangsur Pulih, Aktivis: Waspada Regulasi Solusi Palsu
Dalam penanganan kasus kemunculan orangutan di Desa Mardame, Lantas Hutagalung mengapresiasi kepala Desa Mardame dan Camat Sitahuis dan khususnya tim gabungan yang melakukan penghalauan.
“Dan berharap kerja sama ini dapat terus dilanjutkan di waktu-waktu yang akan datang,” imbuh Lantas Hutagalung. [WLC01]
Sumber: KSDAE KemenLHK
Discussion about this post