Wanaloka.com – Limbah gigi dan tulang yang ada di Indonesia masih belum banyak digunakan. Sebagian besar masyarakat membuang limbah tersebut. Padahal dalam limbah tersebut terdapat kandungan hidroksiapatit yang dapat digunakan untuk menjernihkan air.
Atas dasar itulah, Tim PKM Video Gagasan Konstruktif (VGK) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari Aulia Pradnya Maharani, Orchidthania Putri, Gugun Hutagalung, Danial Bagus Setiawan, dan Anna Hamidah, mengusung ide pemanfaatan limbah gigi dan tulang yang berasal dari manusia dan hewan. Tim yang berasal dari berbagai disiplin ilmu ini
“Kami merancang bagaimana pemanfaatan limbah gigi dan tulang dapat digunakan lebih optimal pada proses filtrasi air limbah menjadi air yang siap pakai untuk sistem irigasi sawah,” ujar ketua tim, Aulia di kampus UGM, Rabu 4 September 2024.
Baca Juga: Mengenal Siput Usal yang Biasa Dikonsumsi Masyarakat Pesisir Gunungkidul
Menurut Aulia ide inovasi yang diusung berasal dari permasalahan yang terletak di daerah Sleman. Di sana terdapat kawasan pemukiman padat penduduk dan ada sawah di dekat kawasan itu. Di sisi lain, pemanfaatan limbah gigi dan tulang yang masih minim dapat diintegrasikan untuk dijadikan filtrat. Fungsinya untuk mengolah air limbah tinja yang berasal dari kawasan penduduk sekitar.
Anggota PKM, Danial mengatakan ide yang bernama “Hydrosan” dapat memberikan dampak jangka panjang yang lebih baik pada sistem sanitasi air.
“Tentunya kami berharap inovasi yang diusung dapat menciptakan ketahanan pangan yang ada di Indonesia di tengah ketidakpastian iklim dan memberikan manfaat kepada para petani,” tutur dia.
Baca Juga: Gelombang Internal di Bawah Laut Dapat Prediksi Perubahan Iklim
Discussion about this post