Rabu, 3 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Mirzam Abdurrachman, Erupsi Gunung Ruang Pernah Picu Tsunami Tahun 1871

Tsunami merupakan salah satu potensi bahaya erupsi gunung api yang berada di tengah laut.

Selasa, 23 April 2024
A A
Ahli Vulkanologi ITB, Mirzam Abdurrachman. Foto Dok. Pribadi.

Ahli Vulkanologi ITB, Mirzam Abdurrachman. Foto Dok. Pribadi.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Aktivitas Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara yang mulai erupsi tahun ini pada 16 April 2024 mulai menurun. Bahkan statusnya telah diturunkan kembali menjadi Siaga per 22 April 2024 oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Rekomendasi potensi tsunami juga telah dicabut pada 21 April 2024.

Meski demikian, kenaikan aktivitas vulkanik Gunung Ruang beberapa hari sebelumnya menjadi sejumlah catatan. Mengingat Gunung Ruang menjadi salah satu dari beberapa gunung api yang mengalami erupsi bersamaan dalam kurun waktu yang berdekatan. Sebut saja Gunung Merapi di Jawa Tengah, Gunung Semeru di Jawa Timur, Gunung Marapi di Sumatra Barat serta Gunung Lewatolo di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ahli Vulkanologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurrachman mengingatkan perlu diketahui juga, bahwa di Indonesia terdapat empat kelompok busur vulkanik. Kelompok tersebut merupakan rantai gunung api yang terbentuk di atas lempeng dan mempunyai posisi seperti bentuk busur ketika dilihat dari atas.

Baca Juga: Hari Bumi 2024, Walhi Papua Serukan Bahaya Kerusakan Alam Papua

Empat kelompok busur itu meliputi busur Sunda, busur Banda, Busur Halmahera, dan busur Sangihe-Selebes. Gunung Ruang merupakan bagian dari Busur Sangihe-Selebes dan berada di ujung Sulawesi Utara yang mengarah ke Filipina.

“Namun ternyata, dalam waktu yang berdekatan, ada berbagai gunung api lainnya yang juga mengalami erupsi,” kata Mirzam dalam keterangan resminya, Jumat, 19 April 2024 lalu.

Beberapa gunung api yang aktif secara bersamaan bisa disebabkan dua hal. Jika berada di dalam busur yang sama seperti Gunung Merapi, Gunung Semeru dan Gunung Marapi, maka busur gunung api ini bertindak seperti “event organizer” karena lempeng yang berinteraksinya sama. Sementara itu jika berada pada busur yang berbeda seperti Gunung Lewatolo dan Gunung Ruang disebabkan karena kedua gunung api tersebut mempunyai waktu interval letusan yang hampir bersamaan.

Baca Juga: Siti Rokhmawati, Bumi Sudah Sangat Tua Perlu Gerakan Jaga Bumi

“Gunung-gunung api itu dapat meletus karena keseimbangan dapur magmanya terganggu,” kata Mirzam.

Ada tiga proses yang menyebabkan gangguan tersebut, yaitu di dalam dapur magma seperti injeksi magma yang baru, di dalam dapur magma seperti pemisahan gas dan padatan dari larutan yang menambah tekanan di dalam dapur magma, serta proses di atas dapur magma seperti longsornya tubuh gunung api, hujan deras, pasang Purnama dan taifun.

Potensi Bahaya Erupsi di Tengah Laut

Mirzam menyebut Gunung Ruang sebenarnya adalah gunung api strato yang umum di Indonesia. Letusannya berupa perselingan antara aliran lava dan letusan eksplosif. Yang membedakannya dengan gunung api lain adalah letaknya yang berada di tengah laut.

Baca Juga: Status Gunung Ruang Turun Menjadi Siaga, Tetap Waspada

Mengingat lokasinya yang berada di tengah laut, ia menyebut ada beberapa potensi bahaya dari erupsi Gunung Ruang. Pertama, potensi tsunami.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Ahli Vulkanologi ITBbusur gunung apierupsi Gunung Ruanggunung api stratoMirzam Abdurrachmantsunami vulkanik

Editor

Next Post
Wapres Ma'ruf Amin buka Rakornas PB 2024 di Bandung, 24 April 2024. Foto Dok. BNPB.

Wapres Dorong Penanggulangan Bencana Lewat Kecerdasan Buatan

Discussion about this post

TERKINI

  • Kayu-kayu yang berserak usai banjir bandang di Sumatra Utara. Foto tangkapan layar kompas.com/youtube.Berulang Kali Tapanuli Selatan Dihantam Banjir Bandang Gelondongan Kayu dari Hulu
    In Lingkungan
    Rabu, 3 Desember 2025
  • Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (tengah) saat menyampaikan perkembangan bencana Sumatra di Tapanuli Utara, 29 November 2025. Foto BNPB.Anggota DPR Kritik Pernyataan Pejabat Publik Soal Banjir Sumatra Minim Empati
    In News
    Rabu, 3 Desember 2025
  • Peneliti Hidrologi Hutan dan Konservasi DAS UGM, Hatma Suryatmojo. Foto Dok. UGM.Hatma Suryatmojo, Banjir Bandang Sumatra Akibat Akumulasi Dosa Ekologis di Hulu DAS
    In Sosok
    Selasa, 2 Desember 2025
  • Tangkapan video pendek tentang banjir bandang di Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. Foto @masinton/instagram.Kerugian Bencana Ekologis Sumatra Rp68,67 Triliun, Tak Sebanding Sumbangan dari Tambang dan Sawit
    In Lingkungan
    Selasa, 2 Desember 2025
  • Bantuan logistik untuk wilayah terdampak bencana Sumatra, Provinsi Aceh, Provinsi Sumatra Utara, dan Provinsi Sumatra Barat. Foto BNPB.Update Bencana Sumatra, Korban Tewas 442 Orang Terbanyak di Sumut
    In Bencana
    Senin, 1 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media