“Tim dari Pemda akan kembali melakukan sosialisasi persuasif kepada warga Desa Tuguis. Karena wilayah mereka berada di zona rawan. Nanti Pak Bupati akan turun langsung ke lapangan,” ungkapnya.
Erupsi Gunung Ibu Cenderung Lebih Tinggi
Pengamatan PVMBG pada periode tanggal 1 hingga 15 Mei 2024, erupsi Gunung Ibu cenderung lebih tinggi, hingga mencapai ketinggian 5.000 meter di atas puncak.
Dalam periode tersebut, PVMBG mencatat Gunung Ibu alami 40 kali gempa Letusan, 7 kali gempa Guguran, 1.850 gempa Hembusan, 49 kali gempa Harmonik, 13 kali gempa Tornillo, 7.590 kali gempa Vulkanik Dangkal, 80 kali gempa Vulkanik Dalam, 1 kali gempa Tektonik Lokal, dan 132 kali gempa Tektonik Jauh, dan 1 kali Gempa Terasa.
Pada Kamis, 16 Mei 2024 pukul 09.58 WIT, Gunung Ibu kembali alami letusan. Pos Pengamatan Gunungapi Ibu melaporkan, tinggi kolom erupsi teramati sekitar 5.000 meter di atas puncak, berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut, dan suara gemuruh terdengar hingga ke pos pengamatan.
Baca Juga: Status Gunung Ruang Jadi Siaga, Waspada Lontaran Material Pijar
Dengan kenaikan tingkat aktivitas Gunung Ibu menjadi Awas, PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung agar tidak beraktivitas, mendaki dan mendekati dalam radius 4 kilometer dan sektoral 7 kilometer dari arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Penduduk yang berada di luar radius 4 kilometer dan berada di luar sektoral 7 kilometer harus meningkatkan kewaspadaan dengan tetap mematuhi arahan dari Pemerintah Daerah.
Masyarakat di sekitar Gunung Ibu diharap mewaspadai potensi lahar di sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak Gunung Ibu, terutama bila terjadi hujan lebat di bagian puncak.
Masyarakat diharapkan mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Maluku Utara dan BPBD Kabupaten Halmahera Barat. [WLC01]
Sumber: PVMBG
Discussion about this post