Wanaloka.com – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM, menaikkan status Gunung Ibu menjadi Awas (Level IV) dari Level III (Siaga), sejak Kamis, 16 Mei 2024, pukul 15.00 WIT.
Menyusul kenaikan status Gunung Ibu menjadi Awas, BNPB bersama Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara mengambil langkah mitigasi tanggap darurat dampak kenaikan status Gunung Ibu menjadi Awas.
“Tadi sudah diputuskan yang akan memimpin nanti Dandim,” kata Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Lilik Kurniawan usai rapat koordinasi bersama Bupati Halmahera Barat James Uang, Sekda Halmahera Barat, M Syahril Abd Radjak, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Maluku Utara, Fehby Alting, Kepala Pelaksana BPBD Halmahera Barat, Wawan Gunawan, termasuk Dandim 1501 Kolonel Arm. Adietya Yuni Nurtono, Kapolres Halmahera Barat AKBP Erlichson Pasaribu, di Halmahera Barat, Jumat, 17 Mei 2024.
Dengan keputusan ini, kata Lilik, seluruh unsur Forkopimda diharapkan dapat segera bersinergi, satu pintu komando untuk upaya penanganan bencana. BNPB mendampingi Pemda Halmahera Barat untuk percepatan penanganan darurat.
Baca Juga: Aktivitas Gempa Meningkat Sejak April, Status Gunung Ibu Menjadi Siaga
Mendukung masa tanggap darurat Gunung Ibu, BNPB menyerahkan Dana Siap Pakai (DSP) Rp250 juta, serta bantuan logistik dan peralatan meliputi tenda pengungsi 10 unit, tenda keluarga 100 unit, sembako 500 paket, makanan siap saji 500 paket, hygine kit 500 paket, matras 500 lembar, selimut 500 lembar, kasur lipat 500 lembar, genset 5 unit, light tower 5 unit, lampu solar panel 5 unit, masker kesehatan 1000 dus, toilet portable 10 paket, tandon air 10 unit.
Selain itu, BNPB akan mengirimkan Tim Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) guna mendukung pengelolaan data, termasuk pendampingan posko media center sebagai diseminasi informasi kedaruratan bencana.
Pasca kenaikan status Gunung Ibu menjadi Awas, tercatat, 600 penduduk di Desa Tonguti Ternate mengungsi. Sedangkan di Desa Dam Ici sebanyak 200 penduduk berada di tenda pengungsian.
Baca Juga: Percepat Masa Darurat ke Pemulihan Pasca Bencana Alam Sumatera Barat
Lilik menyebutkan, fasilitas di pengungsian sudah cukup baik dengan fasilitas dapur umum dan fasilitas kesehatan telah beroperasi.
“Di lokasi (pengungsian Desa Dam Ici) sudah ada fasilitas kesehatan yang dioperasikan oleh tenaga-tenaga dari Puskesmas, melayani warga secara bergantian,” jelas Lilik.
Sebagaimana rekomendasi PVMBG, seiring kenaikan status Gunung Ibu menjadi Awas, dilarangan beraktivitas dalam radius hingga 7 kilometer dari arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu. Dalam radius tersebut terdapat permukiman penduduk Desa Tuguis.
Discussion about this post