Kejadian menetas secara alami di dalam kandang rehabilitasi PSSEJ, tentunya menjadi momen yang sangat penting. Khususnya elang jawa yang saat ini masuk kategori jenis satwa terancam punah “endangered species” menurut red list yang diterbitkan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Munawir menyebutkan, pasangan elang jawa Rama-Dygtha merupakan satwa yang diserahkan oleh petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur kepada pengelola pengelola PSSEJ, 27 Oktober 2018.
Baca Juga: Mengenal Test Anxiety Disorder, Cemas Luar Biasa Hingga Pingsan
Kehadiran anak elang jawa ini tentunya menambah populasi burung langka yang dilindungi di TNGHS. Dalam ekosistem sendiri, elang jawa mempunyai peranan yang sangat penting sebagai top predator suatu kawasan hutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Saat ini, kata Munawir, kedua induk elang jawa kompak menjaga dan merawat secara anaknya. Perkembangan anak elang jawa terus dipantau melalui CCTV.
“Semoga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sampai dengan dewasa, sehingga bisa dilakukan pelepasliaran satwa yang telah direhabilitasi,” ungkap Munawir.
Kejadian menetasnya telur elang jawa berlangsung pada Jumat, 11 Maret 2022 pukul 01.35 WIB, di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ), Loji, Bogor. Proses menetasnya telur elang jawa tersebut disiarkan secara langsung melalui kanal youtube Kementerian LHK. [WLC01]
Sumber: ppid.menlhk.go.id
Discussion about this post