Wanaloka.com – Ujian, entah ujian kuliah, sekolah, tes wawancara kerja, atau bertanding, acapkali jadi momen menegangkan bagi sebagian orang. Ada rasa cemas, takut, dan gugup yang biasa muncul. Tentu sangat menganggu apabila kecemasan itu muncul berlebihan. Apakah sebenarnya yang tengah dialami?
“Perasaan cemas yang berlebihan perlu diwaspadai karena mengarah pada test anxiety disorder,” kata Psikolog UGM, Sutarimah Ampuni.
Baca Juga: Alue Dohong: Pengelolaan Hutan Indonesia Berubah Menjadi Landscape Forest Management
Test anxiety disorder merupakan gangguan saat level cemas sangat tinggi di tengah situasi menghadapi ujian. Orang yang mengalami test anxiety disorder merasa cemas luar biasa saat akan menghadapai penilaian. Gejalanya cukup beragam dari yang ringan hingga berat. Namun, secara umum gejala (simtom) gangguan kecemasan menghadapi ujian ini dikelompokkan menjadi tiga yakni gejala fisik, gejala kognitif dan perilaku, serta gejala emosional.
Gejala fisik antara lain berkeringat, gemetar, jantung berdetak cepat atau berdebar, mual, perut tidak nyaman, badan menjadi dingin atau panas, bahkan pingsan. Lalu gejala perilaku dan kognitif meliputi sulit konsentrasi, sulit berpikir, sering lupa, meragukan kemampuan atau berpikir buruk akan diri sendiri. Sementara gejala emosional diantaranya perasaan tidak berharga, putus asa, tidak berdaya, marah, bahkan ingin melukai diri sendiri.
Baca Juga: Pemerintah Investigasi Dugaan Kebocoran Sumur Gas di PLTP Sorik Marapi
Ada dua penyebab test anxiety disorder. Pertama, penyebab biologis dimana secara biologis terdapat orang-orang yang secara genetis mempunyai kecenderungan untuk merasa cemas dan memiliki kemungkinan diturunkan.
“Sebenarnya semua orang saat berada di situasi menantang ada hormon adrenalin yang dikeluarkan. Adrenalin ini meningkat saat berkompetisi untuk memacu tampil maksimal. Namun ada juga orang yang adrenalinnya muncul berlebihan sehingga menimbulkan cemas berlebih,” papar Sutarimah.
Kedua, penyebab kognitif. Kecemasan berlebih yang muncul karena pemikiran yang timbul dari pengalaman atau perjalanan hidup seseorang membuat mudah berpikir negatif akan diri sendiri maupun takut gagal.
Baca Juga: Eksaminasi Putusan IPL Wadas: Majelis Hakim Tak Anggap Amicus Curiae Jadi Pertimbangan Putusan
“Diperparah lagi jika tidak dipersiapkan dengan baik menghadapi ujian dan ada sejarah kegagalan di masa sebelumnya,” imbuh Sutarimah.
Test anxiety disorder dapat menjadi lingkaran setan apabila tidak diatasi dengan baik. Sebab kecemasan yang berlebihan akan memengaruhi saat penilaian tidak bisa maksimal. Performa yang kurang maksimal tersebut akan berpengaruh saat melakukan ujian atau penilaian berikutnya.
Discussion about this post