Wanaloka.com – Bayi yang lahir dengan berat lahir rendah berisiko lebih tinggi mengalami gangguan metabolisme meliputi hipertensi, diabetes tipe I, diabetes tipe II, dan hiperlipidemia saat dewasa. Sebuah studi epidemiologi menunjukkan hubungan antara perubahan epigenetik pada awal kehidupan dan penyakit tidak menular kemudian hari. Penting untuk mengevaluasi pengaruh perubahan epigenetik dan asupan nutrisi sejak dini kehidupan sejak prenatal selama enam bulan pada bayi berat badan lahir rendah.
“Kurang gizi di kehamilan dini berkorelasi dengan berat badan bayi yang ahir rendah dan risiko obesitas pada masa dewasa. Sementara kekurangan gizi pada akhir kehamilan mengurangi toleransi glukosa tahun-tahun berikutnya,” papar mahasiswa S3 Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dokter Neti Nurani dalam disertasi yang berjudul The Effect Global DNA Methylation Status at Birth and Early Life Nutrition on the growth and Nutrition Status of Low Birth Weight Infant sebagaimana dilansir dari laman ugm.ac.id, Jumat, 4 Maret 2022.
Baca Juga: Jangan Batasi Jumlah Makanan Anak Obesitas, Tapi Ini yang Dilakukan
Penelitiannya meliputi 53 bayi dengan berat lahir rendah dan 41 bayi dengan berat normal serta ibunya di Maternal-Perinatal Instalasi di RSUP Sardjito Yogyakarta dan beberapa RS swasta di DI Yogyakarta pada Januari 2018 sampai Juni 2019. Hasilnya, terdapat perbedaan bermakna status metilasi DNA global pada lahir dengan prematur dan cukup bulan dan bayi berat normal.
Discussion about this post