Wanaloka.com – Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan Reguler LXIII Seskoad Tahun Anggaran 2023 mendapatkan pembekalan tentang pengetahuan kebencanaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Setelah para pasis selesai dari pendidikan, selain menghadapi tantangan terkait militer juga diharapkan dapat menghadapi ancaman bencana di wilayah penugasan masing-masing.
“Bencana menjadi tantangan, bahkan ancaman nyata yang akan dihadapi para siswa. Sebab bencana itu pasti, baik bencana alam maupun non alam,” ucap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat menyampaikan ceramah pembekalan di Gedung Jendral Gatot Soebroto Seskoad, Bandung, Jawa Barat pada 17 November 2023 dalam siaraan pers BNPB tertanggal 19 November 2023.
Lebih lanjut Suharyanto menjelaskan, bencana alam seperti bencana geologi dan vulkanologi, hidrometeorologi kering, dan hidrometeorologi basah. Semua jenis bencana tersebut ada di Indonesia, sehingga merupakan negara yang rawan bencana.
Baca Juga: IPB Usul Mitigasi Ekosistem Karbon Biru Atasi Ancaman Perubahaan Iklim di Pesisir
Pendirian BNPB hingga tugas dan fungsinya dalam menangani pra bencana, saat bencana dan pasca bencana berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Sementara pelaksana penanganan di daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang dibentuk di tiap-tiap daerah.
Dalam pembagin peran, jika terjadi banjir, longsor dan bencana lain di daerah yang bersifat ringan, maka delegasi fungsi komando di tangan BPBD. Sementara TNI/Polri bisa menginduk kepada BPBD. Jika bencana besar yang tidak bisa ditangani BPBD, maka BNPB harus turun karena bencananya masif dan langsung memegang komando.
“Dan beberapa kejadian bencana di Indonesia, komando penanganan di lapangan tidak lepas dari peran TNI,” kata Suharyanto.
Baca Juga: IPB Usul Mitigasi Ekosistem Karbon Biru Atasi Ancaman Perubahaan Iklim di Pesisir
Ia mencontohkan usai bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi di Palu pada 2018, Panglima Divisi Kostrad diminta untuk membantu. Kemudian penanganan tanggap darurat pascagempa di NTB pada 2018 di bawah Perwira tinggi TNI sebagai Dansatgas. Juga yang memegang tahap pengendalian sehari-hari pascagempa Cianjur pada 2022 adalah Komandan Korem.
Discussion about this post