Senin, 22 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Paviliun CLT Nusantara, Rumah Ramah Lingkungan dari Kayu dan Energi Surya

Rumah model zero emisi ini menjadi percontohan untuk menerapkan rumah ramah lingkungan yang menggunakan bahan baku terbarukan dan energi terbarukan.

Rabu, 9 April 2025
A A
Rumah ramah lingkungan, Paviliun CLT Nusantara. Foto Dok. UGM.

Rumah ramah lingkungan, Paviliun CLT Nusantara. Foto Dok. UGM.

Share on FacebookShare on Twitter

“Kemudian saat ini kami menanam oyong, hasilnya lumayan,” terang dia.

Baca juga: Komitmen Muhammadiyah Mendampingi Warga Terdampak Konflik Agraria di Pakel

Yang menarik, tanaman tersebut tidak mesti harus rutin disiram. Namun sudah menggunakan alat sensor yang mampu menyiram secara mandiri.

“Jadi tidak perlu meminta staf harus menyiram tiap hari dan bisa otomatis menyirami tanamannya sendiri, sehingga bisa tumbuh subur,” imbuh anggota lain dari tim, Dosen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, I Wayan Mustika.

Sebab, rumah ini dilengkapi IoT Smart Garden untuk kontrol penyiraman tumbuhan fasad bangunan secara otomatis. Juga menggunakan pembangkit listrik tenaga surya secara Hybrid Offgrid yang dilengkapi dengan solar panel dan gel deep cycle battery untuk mengubah energi matahari sebagai sumber listrik zero emission. Serta ada smart light control yang mengatur tingkat pencahayaan lampu LED dalam ruangan sesuai dengan besarnya tingkat pencahayaan alami yang diterima dari matahari

Baca juga: Tiga Metode Penyajian Kopi Terpopuler di Indonesia Tubruk, V60, dan Cold Brew

Mustika menyebut rumah model zero emisi ini menjadi percontohan untuk menerapkan rumah ramah lingkungan yang menggunakan bahan baku terbarukan dan energi terbarukan. Ia berharap rumah ini tetap mempertahankan keberlanjutannya.

“Bagaimanapun suatu saat kami perlu target supaya emisi selalu ditekan. Akhirnya, kami juga harus zero emission dan rumah ini sudah menjadi contoh. Jadi bisa kami gunakan sebagai pilot project untuk bangunan-bangunan lain,” tutur dia.

Meski ramah lingkungan, Ali Awaludin mengakui model rumah ramah lingkungan ini tetap memiliki sisi kelemahan, terutama dari sisi ketahanan kayu yang lembab hingga serangan jamur. Pihaknya terus berinovasi untuk lebih mengenali tantangan dan menemukan solusinya agar lebih baik lagi ke depan. [WLC02]

Sumber: UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Fakultas Teknik UGMkayu Akasianet zero emissionsPaviliun CLT Nusantararumah ramah lingkungan

Editor

Next Post
Rombongan Komisi IV DPR dan Kementerian Kehutanan berkunjung ke TWA Pulau Weh pada 9-10 April 2025. Foto PPID Kemenhut.

Anggota Komisi IV DPR Usul Pusat Dapat 50 Persen Pendapatan TWA Pulau Weh

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media