Bantuan Perbaikan Rumah dan Relokasi
Saat berdialog dengan warga terdampak bencana banjir lahar hujan Gunung Marapi dan banjir bandang di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan opsi relokasi warga.
Pusdalops BNPB menyebutkan, jumlah kepala keluarga yang terdampak bencana Sumbar 989 kepala keluarga.
Dijelaskan Suharyanto, tim Badan Geologi dan BMKG akan melakukan kajian terhadap daerah terdampak untuk mengetahui kondisi terkini daerah itu termasuk zona berbahaya untuk dihuni.
Baca Juga: Analisa BMKG, Waspada Banjir Lahar Hujan di Sumbar hingga 22 Mei 2024
“Nanti yang menentukan aman dan tidaknya, mereka yang ahli dari Badan Geoelogi dan BMKG. Apabila nanti termasuk daerah berbahaya, maka sebaiknya bapak dan ibu pindah. Lahannya akan disiapkan pemerintah provinsi, rumahnya dibangun BNPB dan Kementerian PUPR,” kata Suharyanto.
Diungkapkannya, bagi warga yang rumahnya masuk dalam zona berbahaya agar bersedia dipindahkan. Suharyanto menegaskan, relokasi menjadi bagian penting dalam upaya mitigasi dan kesiapsiagaan di masa mendatang guna menghindari dampak yang lebih besar apabila ada bencana susulan.
Sedangkan bagi warga yang tidak direlokasi berada di wilayah zona aman, dan hunian terdampak akan menerima bantuan. Menurut Suharyanto, bantuan perbaikan rumah akan diberikan sesuai kategori kerusakan.
Baca Juga: Status Gunung Ruang Jadi Siaga, Waspada Lontaran Material Pijar
Bantuan Rp60 juta untuk kategori rumah rusak berat, Rp30 juta rusak sedang, dan Rp15 juta rumah rusak ringan.
“Sambil menunggu rumahnya jadi akan diberikan juga bantuan dana tunggu hunian atau dana kontrak sampai maksimal enam bulan ke depan, semoga sebelum enam bulan rumahnya sudah jadi,” ungkap Suharyanto.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mengatakan, telah memiliki lokasi untuk relokasi warga, dan berkoordinasi dengan Badan Geologi dan BMKG, memastikan lokasi relokasi masuk zona aman.
“Kami sudah berbicara dengan Pemerintah Kabupaten Agam dan sudah menyiapkan lokasi tersebut jika memang ada masyarakat yang ingin dipindah. Pada intinya pemerintah akan bangunkan lagi rumah warga yang rusak,” kata Mahyeldi. [WLC01]
Discussion about this post