“Segera dari pemeritah daerah mohon terus melaksanakan pendataan lebih lanjut. Apakah dari ribuan rumah ini ada yang belum terlaporkan, kemudian adanya yang luka berat luka ringan ini masih ada atau tidak,” kata Kepala BNPB.
Letjen TNI Suharyanto juga meminta agar posko darurat bencana segera dibentuk. Melalui posko itu, diharapkan seluruh kegiatan terkait penanganan darurat dapat dilakukan dan dievaluasi setiap hari selama masa tanggap darurat.
Baca Juga: Kawasan Rawan Bencana Gunung Api Semeru Bertambah Menjadi 80,43 Hektare
Kepala BNPB menekankan bahwa keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam upaya penanganan darurat.
“Terutama segera dirikan posko. Nanti kami akan dampingi terus dari BNPB. Posko saya minta setiap hari melaksanakan kegiatan evaluasi. Tujuan utamanya adalah keselamatan masyarakat,” tegas Suharyanto.
Kepala BNPB berharap agar pemerintah daerah tetap memastikan kebutuhan dasar warga terdampak dapat terpenuhi. Dia juga menekankan agar seluruh pihak dan jajaran Pemerintah Kabupaten Pandeglang menyisir kebutuhan warga lainnya hingga ke tingkat RT dan RW.
Baca Juga: Belajar dari “Layangan Putus”, Perempuan harus Pandai Baca Tanda Perselingkuhan
“Yakinkan bahwa kebutuhan dasarnya terpenuhi, tolong dicek betul sampai ke RT-RW,” ujar Suharyanto.
Usai melakukan rapat koordinasi, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto bersama anggota DPR RI Komisi VIII Muhammad Rizal dan M. Husni, Bupati Kabupaten Pandeglang Irna Narulita, Kepala BPBD Kabupaten Pandeglang Girgi Jantoro, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pandeglang dan jajaran pemerintah Kabupaten Pandeglang menuju ke Kecamatan Sumur untuk meninjau lokasi terdampak gempabumi M 6,6 Banten. [WLC01]
Discussion about this post