Kamis, 13 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Anggota Baleg DPR, RUU Masyarakat Adat Mendesak agar Tak Terusir dari Tanah Leluhur

Rabu, 25 Desember 2024
A A
Proses mediasi masyarakat adat Suku Anak Dalam dengan petugas Balai TNBT di Tebo. Foto Dok. PPID KLHK.

Proses mediasi masyarakat adat Suku Anak Dalam dengan petugas Balai TNBT di Tebo. Foto Dok. PPID KLHK.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR Habib Syarief Muhammad menilai RUU Masyarakat Adat sudah sangat mendesak disahkan. Mengingat eksploitasi lingkungan yang berdampak negatif pada kehidupan masyarakat tanpa ada pihak yang mau bertanggung jawab, kian marak berlangsung.

“RUU Hukum Masyarakat Adat ini nampaknya sudah sangat mendesak. Perlu ada aturan baru tentang bagaimana merawat atau menghijaukan kembali,” kata Habib di sela-sela kegiatan sosialisasi Prolegnas Rancangan Undang-Undang (RUU) Prioritas Tahun 2025 dan Prolegnas RUU Jangka Menengah Tahun 2025-2029 di Kantor Gubernur Kalimantan Timur di Samarinda, Senin, 23 Desember 2024.

Politisi Fraksi PKB ini menambahkan banyak daerah yang sumber daya alamnya habis terkuras akibat eksploitasi berlebihan, sehingga meninggalkan kerusakan lingkungan yang lebih luas. Ia mencontohkan di Bangka Belitung, banyak ditemukan lubang-lubang bekas tambang yang fungsi lahannya tidak dapat dikembalikan seperti semula.

Baca juga: Tiga Macan Tutul Jawa Asli TN Gunung Ciremai Terpantau Kamera Jebak

Sementara, dalam beberapa kali pertemuan dunia tentang lingkungan, banyak negara menyebut Indonesia, terutama Kalimantan sebagai paru-paru dunia. Sementara Penjabat Gubernur Kaltim menyampaikan saat ini ada 181 titik pertambangan liar.

“Nah, sekarang sudah mulai berkurang hutannya. Kami tahu daerah-daerah yang sumber daya alamnya dikuras habis itu meninggalkan tempat yang sangat rusak,” ucap Habib.

Ia berharap dengan adanya RUU Hukum Masyarakat Adat mampu menghimpun kearifan-kearifan lokal yang dimiliki tiap-tiap daerah.

Baca juga: PSN di Merauke Mengancam Otonomi Khusus Papua

“Salah satu upaya lahirnya Hukum Masyarakat Adat, karena kami tidak ingin bangsa sendiri terusir dari tanah leluhurnya yang sudah ditempati ratusan tahun dengan cara-cara yang dzolim. Harus pindah, kemudian termarjinalkan. Itulah urgensi dari RUU Hukum Masyarakat Adat,” tegas Habib.

Praktik tata kelola tambang perlu dievaluasi

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: PSNRUU Masyarakat Adattanah leluhur

Editor

Next Post
Persiapan penyebaran garam-garam NaCl superfine dalam OMC selama libur Nataru 2024-2025. Foto Dok. BMKG.

Ini Prakiraan Cuaca Selama Libur Nataru hingga 5 Januari 2025 di Pulau Jawa

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
  • Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo dan Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Forum COP 30 di Belem, Brasil. Foto Dok. KLH/BPLH.Klaim dan Janji-janji Indonesia di Forum Iklim Global COP30 Belém
    In Lingkungan
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media