Baca Juga: Pengendalian HFC di Indonesia Mulai 2024 untuk Mencegah Pemanasan Global
Upaya penyelamatan khazanah naskah kuno dilakukan dengan digitalisasi naskah. Ada tiga tahapan yang dilakukan. Pertama, membuat versi digital dari manuskrip yang telah ditentukan atau ditemukan. Kedua, membuat versi e-manuscripts, seperti Keebook, DigiBook, FlipBook, Flip PDF Pro, dan sebagainya. Ketiga, memanfaatkan isi manuskrip untuk kepentingan yang lebih luas.
Melalui materi-materi tersebut, Asep berharap peserta dapat memprtikkan ilmu yang didapatkan untuk menyelamatkan khazanah naskah kuno di daerah rawan bencana. Mengingat naskah kuno juga bisa menjadi sumber inspirasi bagi pengembangan dunia industri kreatif, baik dalam bentuk film animasi, dokumenter, film tari, film dokudrama, teater, batik, dan sebagainya di masa depan. [WLC02]
Sumber: UNS
Discussion about this post