Wanaloka.com – Peringatan Hari Lahan Basah (World Wetlands Day/WWD) Tahun 2023 mengangkat tema global “It’s Time for Wetland Restoration”. Di Indonesia, WWD dipusatkan di kawasan Taman Nasional Berbak Sembilang, Jambi pada 23 Februari 2023. Pemilihan lokasi pelaksanaan acara berdasarkan beberapa pertimbangan.
Pertama, Taman Nasional Berbak merupakan Situs Ramsar yang ditetapkan pada tanggal 8 April 1992. Kedua, Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan wilayah yang telah menerima anugerah sebagai wilayah yang peduli terhadap lahan basah dan telah terakreditasi oleh Sekretariat Konvensi Ramsar sebagai Wetland City Accreditation (WCA). Selain itu ada juga Kota Surabaya. Penghargaan diterima Bupati Tanjung Jabung Timur dan Walikota Surabaya dalam COP 14 di Jenewa Swiss pada 10 November 2022.
“Taman Nasional Berbak Sembilang sebagai salah satu Situs Ramsar melalui kegiatan pemulihan ekosistem 2023 seluas 215.54 ha. Harapannya dapat memberi kontribusi dan sumbangsih yang nyata dalam upaya konservasi lahan basah di Indonesia,” kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Balai Taman Nasional Berbak-Sembilang, Bobby Sandra.
Baca Juga: Jokowi Serahkan SK TORA dan Perhutanan Sosial kepada Masyarakat
Peringatan WWD 2023 tersebut ditandai dengan penanaman pohon, pelepasliaran satwa, dan dialog. Pohon yang ditanam adalah jenis tumbuhan rawa berupa balangeran atau blangiran (Shorea balangeran) dan tumbuhan pantai berupa bintaro (Cerbera manghas) masing-masing 15 bibit. Sementara pelepasliaran satwa meliputi masing-masing satu ekoor Ungko (Hylobates agilis), Siamang (Symphalangus syndactylus), Simpai (Presbytis melalophos), Kukang Sumatera (Nycticebus coucang), dan 20 ekor Jalak Kerbau (Acridotheres javanicus).
“Lahan basah berpotensi sebagai gudang karbon yang sangat besar. Jadi mari kita semua terlibat dalam aksi nyata dalam upaya restorasi lahan basah di Indonesia,” kata Direktur Bina Pengelolaan dan Pemulihan Ekosistem (BPEE) Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen KSDAE KLHK), Ammy Nurwati.
Discussion about this post