Senin, 22 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Awas Modus Greenwashing

Ada sejumlah tips untuk mengetahui dan mensikapi produk-produk yang menerapkan praktik greenwashing yang mengklaim ramah lingkungan.

Minggu, 5 Juni 2022
A A
Ilustrasi produk mobil elektrik. Foto mmurphy/pixabay.com.

Ilustrasi produk mobil elektrik. Foto mmurphy/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Sementara itu, anggota Teens Go Green Indonesia, Bening Kalimasada Aura, memaparkan tentang Unveiling Greenwashing. Dia mengingatkan soal greenwashing yang menyesatkan konsumen terkait praktik isu lingkungan.

Baca Juga: Gajah Betina akan Melahirkan Ditemukan Mati di Bengkalis

Ada sejumlah tips untuk mengetahui perusahaan melakukan praktik greenwashing menurut Bening. Pertama, produk yang ditawarkan perusahaan terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, seperti merilis produk dengan klaim yang sangat ramah lingkungan, tidak menimbulkan limbah, dan sebagainya. Kedua, sulit untuk memeriksa klaim produk dari perusahaan. Ketiga, bersifat reaktif bukan proaktif, seperti tidak ada niatan yang berkelanjutan untuk membuat lingkungan menjadi lebih baik dari produk yang ditawarkan.

Sementara ada sejumlah alasan banyak perusahaan melakukan praktik greenwashing. Pertama, praktik ini lebih menguntungkan para investor. Kedua, praktik greenwashing dilakukan karena dinamika bisnis di dalamnya. Kepedulian masyarakat terhadap isu lingkungan menyebabkan embel-embel yang berbau “ramah lingkungan” lebih diminati dan menjual. Tak heran banyak perusahaan menerapkan praktik greenwashing.

Baca Juga: Mantan Wali Kota Yogyakarta Ditangkap, Aktivis Cukur Gundul: Ini Bukan Akhir!

Ketiga, belum adanya regulasi yang dibuat pemerintah dalam mengatur praktik greenwashing membuat praktik ini tak terkontrol. Keempat, perlu biaya lebih besar apabila ingin memasarkan produk yang “benar” berlabel ramah lingkungan. Praktik greenwashing pun dipilih karena cara mudah dan murah dari segi marketing. Kelima, praktik greenwashing digunakan sebagai strategi bisnis dengan dalih isu lingkungan.

“Jadi ketika melihat suatu iklan produk yang menambahkan label “eco”, “eco friendly”, dan sebagainya, kita harus bersikap skeptik,” kata Bening. Caranya adalah dengan mencermati secara saksama eco labels, melakukan riset, serta bisa melakukan advokasi ke pemerintah terkait terhadap produk tersebut.

“Doing something good for the environment is okay, but lying is never okay,” tutup Bening. [WLC02]

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: eco labelsForesmagreenwashingHari Lingkungan Hidup SeduniaIsu lingkunganUNS

Editor

Next Post
Ilustrasi perempuan memotret. Foto ds_30/pixabay.com.

20 Perempuan Perjuangkan Hak atas Hutan Lewat Foto dan Tulisan

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media