Baca Juga: Teknologi Nuklir Jadi Solusi Polusi Udara
Pembangunan infrastruktur pendukung kawasan permukiman di Amurang dimulai pada Juni 2023 dan selesai di akhir Desember 2023 dengan anggaran sebesar Rp11,81 miliar. Permukiman dibangun di atas lahan seluas sekitar 3,5 hektare. Di sana juga mencakup pembangunan jalan dan sistem drainase, fasilitas umum seperti balai desa dan posyandu, tempat pembuangan sementara (TPS), penghijauan dan penataan taman, fasilitas rekreasi dan olahraga seperti taman bermain dan lapangan voli, serta pembangunan dinding penahan tanah untuk mencegah longsor.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Gorontalo Nurdiana Habibie menjelaskan, proyek ini juga meliputi penataan ruang dengan pembatas kavling dan planter box, pemasangan lampu jalan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan. Serta penyediaan sumber air bersih melalui pengeboran sumur, pembuatan jaringan dari intake ke reservoir, reservoir juga instalasi mechanical, electrical, and plumbing (MEP) untuk mendukung infrastruktur bangunan.
Baca Juga: Indonesia Diperkirakan Alami Peningkatan Jumlah Hari Tanpa Hujan dalam Setahun
Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Wahyu Kusumosusanto menambahkan, sinergi yang baik antara Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Direktorat Jenderal Perumahan ini bertujuan untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya berfokus pada penyediaan perumahan yang tahan terhadap bencana. Melainkan juga melibatkan pembangunan sarana dan prasarana umum yang mendukung pemulihan dan kesejahteraan masyarakat pasca bencana.
“Harapannya, masyarakat terdampak bencana abrasi pantai Amurang dapat segera pulih dan melanjutkan kehidupan mereka dengan kondisi yang lebih baik dan lebih aman,” kata Wahyu. [WLC02]
Sumber: Kementerian PUPR
Discussion about this post