Wanaloka.com – Lima orang petani Pino Raya, Bengkulu Selatan mengalami luka berat akibat ditembak yang diduga dilakukan pihak keamanan perusahaan sawit PT Agro Bengkulu Selatan (PT ABS). Sebelumnya, para petani berulang kali mengalami teror berupa perusakan pondok dan tanaman pertanian warga.
“Bahkan masyarakat berulangkali mengalami kriminalisasi,” kata Ketua Forum Masyarakat Pino Raya, Edi Hermanto.
Dari kronologi berdasarkan kesaksian para petani Pino Raya, peristiwa bermula, Senin, 24 November 2025 pukul 10.00 WIB, petani Pino Raya sudah tiga kali mendapati pihak PT ABS menggunakan bulldozer menghancurkan tanaman milik mereka.
Kemudian sekitar pukul 10.45 WIB, terjadi keributan antara petani dan pihak perusahaan karena pihak perusahaan bersikeras tidak ingin pergi. Namun pukul 12.00 WIB, keributan semakin memanas. Pada pukul 12.45 WIB, salah seorang pihak keamanan PT ABS menembak salah seorang petani Pino Raya, Buyung di bagian dada.
Baca juga: Delapan Kecamatan di Padang Pariaman Tergenang Luapan Banjir Empat Sungai
Setelah kejadian tersebut, pihak keamanan tersebut berlari sembari membabi buta menembak ke arah belakang. Tembakan mereka yang brutal itu mengenai empat orang petani Pino Raya atas nama Linsurman di bagian dengkul, Edi Hermanto yang tertembak di bagian paha, Santo tertembak di bagian rusuk bawah ketiak, dan Suhardin yang tertembak di bagian betis.
Setelah penembakan, warga mengejar dan menangkap pelaku penembakan yang diduga bernama Ricky. Beberapa warga lainnya melarikan kelima korban penembakan ke rumah sakit terdekat.
Pembiaran konflik agraria
Berdasarkan catatan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Bengkulu, kejadian tersebut tak lepas dari konflik agraria antara Petani Pino Raya dan PT ABS yang dibiarkan berlangsung lama. Bahkan tidak diselesaikan oleh pihak Kementerian ATR/BPN RI dan Pemerintah Daerah Bengkulu, baik Gubernur maupun Bupati sejak 2012.
Baca juga: Musim Hujan Memicu Peningkatan Potensi Erupsi Gunung Semeru






Discussion about this post