Tantangan Eksploitasi SDA
Sementara dalam Pidato Iftitah Pembukaan Sidang Pleno Muktamar ‘Aisyiyah di Gedung Olah Raga (GOR) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah (2015-2022), Siti Noordjannah Djohantini, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah mengingatkan tantangan persyarikatan ke depan semakin komplek.
Dalam konteks kebangsaan, Aisyiyah dihadapkan pada tantangan dan permasalahan seperti kemiskinan, ketidakadilan sosial, korupsi, penegakan hukum yang lemah, kekerasan dan konflik sosial di masyarakat, beragam permasalahan dalam keluarga, keretakan atau ancaman retaknya persatuan bangsa, luruhnya integritas sebagian elit pimpinan dan sebagainya.
Baca Juga: Gempa di Pulau Enggano Magnitudo 6,8 Dirasakan Skala IV MMI
“Juga eksploitasi dan rusaknya sumber daya alam,” kata Siti Noordjannah.
Tantangan dan permasalahan dalam kehidupan politik, maraknya politik uang, transaksional, serta mementingkan kroni dan dinasti.
Adapun masalah global dan kemanusiaan universal menunjukkan kekhawatiran mengenai meluasnya konflik. Bahkan perang seperti Rusia dengan Ukraina yang berdampak dalam kehidupan dunia, termasuk dampak ekonomi global akan merambah dalam kehidupan nasional bangsa Indonesia.
“Perang dan konflik baik lokal, nasional, dan global menjadi ancaman bagi perdamaian bangsa dan perdamain dunia,” imbuh Siti Noordjannah.
Baca Juga: Malam Minggu Menikmati Musik Jazz di Ngayogjazz 2022
Ia menilai Muktamar ‘Aisyiyah ke-48 yang mengambil tema “Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa”, penting dan menggambarkan arah pandangan ‘Aisyiyah dalam perjuangan memajukan perempuan untuk mencerahkan peradaban bangsa.
“Membangun peradaban bangsa menjadi komitmen seluruh komponen bangsa. Termasuk oleh perempuan Indonesia yang memiliki sejarah perjuangan yang kokoh untuk memajukan bangsa Indonesia,” kata Siti.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Ketua DPR Puan Maharani, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Ketua Komisi Yudisial Mukti Fajar Nur Dewata, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. [WLC02]
Sumber: Presiden RI, Muhammadiyah.or.id, Muktamar48.id
Discussion about this post