Wanaloka.com – Gempa di Pualu Enggano, Provinsi Bengkulu dengan magnitudo 6,8 dirasakan hingga skala intensitas IV Modified Mercalli Intensity (MMI). Gempa terjadi pada Jumat malam, 18 November 2022, pukul 20.37 WIB. Sebelumnya, Pulau Enggano pada Rabu, 16 November 2022, juga diguncang gempa dangkal dengan magnitudo 5,3.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga Jumat malam, pukul 21.20 WIB, gempa susulan (aftershock) telah terjadi dua kali dengan magnitudo hingga 5,6.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebutkan, guncangan gempa tektonik berpusat di laut, Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, dirasakan dengan intensitas IV MMI di Pulau Enggano. Skla IV MMI yakni, bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Baca Juga: Malam Minggu Menikmati Musik Jazz di Ngayogjazz 2022
Sementara di daerah Mukomuko, daerah Bengkulu Utara, dan daerah Kota Bengkulu guncangan gempa dirasakan dengan skala intensitas III-IV MMI. Skala III MMI yakni, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Daerah Liwa guncangan dirasakan skala intesitas II MMI yakni, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Pusat gempa terletak pada koordinat 4,90 derajat Lintang Selatan, 100,65 derajat Bujur Timur Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, berjarak 186 kilometer arah barat laut Pulau Enggano, Bengkulu, pada kedalaman 15 kilometer.
Baca Juga: Bencana Hidrometeorologi di Sejumlah Daerah Menelan Korban Jiwa
“Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo Australia terhadap lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Daryono.
Discussion about this post