Wanaloka.com – Perhelatan musik jazz tahunan di Yogyakarta, Ngayogjazz kembali tampil di hadapan penikmatnya, Sabtu, 19 November 2022. Setelah selama dua tahun digelar secara daring karena pandemi. Puluhan musisi jazz siap mengobati kerinduan dua tahun tak bertatap muka.
Ada Barry Likumahuwa Jazz Connection, NonaRia x Dua Empat, Monita Tahalea, Irsa Destiwi Quintet, Kua Etnika ft. Bonita, SanDrums x Sri Hanuraga ft. Rodrigo Parejo (Spanyol), NJJO & Maarten Hogenhuis (Belanda), Gaga Gundul (Pemaï – Perancis & Gayam 16 – Indonesia), MLDJAZZPROJECT, Sax Party, ISI Yogyakarta Big Band, Yohanes Gondo Trio, Huaton Dixie, Acapella Mataraman, Taksu, dan masih banyak lagi. Tidak ketinggalan komunitas-komunitas jazz se-Nusantara juga akan hadir.
Mereka akan kembali manggung di desa. Tahun ini digelar di Padukuhan Cibuk Kidul, Kalurahan Margoluwih, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta dari pukul 13.00 – 22.00.
Baca Juga: Bencana Hidrometeorologi di Sejumlah Daerah Menelan Korban Jiwa
Desa itu berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta. Desa dengan sumber air melimpah yang dimanfaatkan warganya untuk pertanian, kolam perikanan, dan wisata. Di sana, gelaran Ngayogjazz akan bersinergi dengan kearifan lokal sehingga menciptakan keharmonisan.
“Kehidupan selaras antara manusia, budaya, dan alam bagaikan jamming session dalam musik jazz,” demikian bunyi siaran pers Ngayogjazz 2022 tertanggal 17 November 2022.
Lantaran ingin mewujudkan harmoni itu, Ngayogjazz 2022 mengangkat tagline “Kena Jazz-é, Tetep Bening Banyuné”. Tagline itu diambil dari falsafah Jawa, yakni kena iwak-é, tetep bening banyuné. Artinya, menangkap ikannya, tapi jangan membuat keruh airnya. Dan falsafah tersebut kontekstual zaman sekarang mengingat manusia acapkali khilaf hanya mementingkan diri sendiri, tapi merugikan orang lain, bahkan lingkungan sekitar.
Baca Juga: Hasil KTT G20, Hentikan Perang sampai Menyusun Draf Proyek Kerja Sama
Discussion about this post