Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Potensi Cuaca Ekstrem Berlanjut hingga 21 Oktober 2022, Ini Rekomendasi BMKG

Selasa, 18 Oktober 2022
A A
Potensi cuaca ekstrem 15-21 Oktober 2022. Foto bmkg.go.idd

Potensi cuaca ekstrem 15-21 Oktober 2022. Foto bmkg.go.idd

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Usai Peringatan Dini Cuaca Periode 2-8 Oktober 2022, Periode 9-15 Oktober 2022, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali memperpanjang untuk periode 15-21 Oktober 2022. Mengingat kondisi atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup kompleks dan dinamis untuk sepekan kedepan, yang dipengaruhi fenomena atmosfer global, regional ataupun lokal.

“Jadi potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam rilis yang disampaikan akhir pekan lalu.

Perpanjangan peringatan dini cuaca tersebut berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini. Bahwa ada Siklon Tropis SONCA di sekitar Laut China Selatan sebelah timur Vietnam, tepatnya di sekitar 14.2 derajat Lintang Utara (LU) 111.4 derajat Bujur Timur (BT) dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistem mencapai 35 knots (64 km/h) dan tekanan udara minimum di pusat mencapai 998 mb.

Baca Juga: Tim Nakes Indonesia di Pakistan Temukan Kasus Malaria di Pengungsian

Siklon Tropis Sonca  bergerak ke arah barat-barat laut dengan kecepatan 6 knots (10 km/h) memasuki daratan Vietnam. Keberadaan sistem TC Sonca ini membentuk pola belokan dan perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktifitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian utara ekuator.

“Dampak tidak langsung dari sistem bibit siklon itu adalah potensi hujan sedang-lebat disertai kilat, petir, angin kencang di beberapa wilayah,” imbuh Dwikorita.

Meliputi wilayah Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat dengan potensi gelombang tinggi di wilayah perairan utara Indonesia.

Baca Juga: Pentas Seni Gemati Bhumiku Menggugah Kesadaran Pengelolaan Sampah

Beberapa gelombang ekuatorial masih cukup aktif di wilayah Indonesia. Fenomena gelombang Kelvin, Rossby Ekuatorial, dan fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO) masih dapat berkontribusi meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia. Berikut beberapa potensi cuaca ekstrem sepekan ke depan menurut BMKG.

Potensi Cuaca
Wilayah-wilayah di Indonesia yang diprediksi berpotensi mengalami curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang untuk periode 15-21 Oktober 2022 meliputi: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua.
Sedangkan periode 15-16 Oktober 2022, berdasarkan Prakiraan Berbasis Dampak, wilayah yang berpotensi terdampak hujan lebat dengan kategori siaga berada di: sebagian wilayah Aceh, sebagian wilayah Sumatra Utara, sebagian wilayah Riau.

Baca Juga: Longsor di Jeneponto, BNPB Sebut Tiga Orang Meninggal Dunia

Potensi Awan Cumulonimbus (CB)
Potensi pertumbuhan awan CB di wilayah udara Indonesia dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75 persen (OCNL / Occasional) selama 7 hari ke depan diprediksi terjadi di wilayah: sebagian kecil Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Laut Cina Selatan, Samudera Hindia Barat Sumatera, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Samudera Hindia Selatan Jawa sampai dengan Bali, Laut Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat (NTB), Laut Flores, Laut Sawu, Maluku, Laut Banda, Laut Seram, Laut Arafura, Papua Barat, Samudera Pasifik Utara Papua dan Teluk Cendrawasih. Sebagian: Laut Andaman, Selat Malaka, Selat Sunda dan Papua.

Baca Juga: Ini Empat Nama Juara Terbaik Tangguh Awards 2022

Potensi Pasang Maksimum
Daerah yang diwaspadai meliputi wilayah pantai utara DKI Jakarta yang terjadi pada pukul 10:00 – 15:00 WIB dan di Pantai Belawan pukul 04:00 – 10:00 WIB. Kondisi ini berpotensi menghalangi aliran air permukaan atau air hujan dari darat ke laut, sehingga dapat mengakibatkan genangan atau banjir rob di pantai.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: antisipasi dan mitigasiawan Cumulonimbusbanjir robBMKGHari Tanpa HujanKepala BMKG Dwikorita Karnawatiperingatan dini cuacapertumbuhan awan hujanpotensi cuaca ekstremSiklon Tropis Sonca

Editor

Next Post
Produk Terapan EWS Inklusi dari UNS. Foto uns.ac.id

UNS Kembangkan Alarm Warna-Warni untuk Peringatan Dini Banjir Bagi Difabel

Discussion about this post

TERKINI

  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
  • Dosen Departemen Geografi Lingkungan UGM, Dr. Emilya Nurjani. Foto kagama.co.Emilya Nurjani, Sampaikanlah Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dengan Bahasa Mudah Dipahami
    In Sosok
    Jumat, 24 Oktober 2025
  • Ilustrasi kearifan lokal masyarakat adat Kasepuhan Girijaya di Sukabumi, Jawa Barat. Foto Dok. IPB University.Belajar dari Kearifan Lokal Kasepuhan Girijaya dan Tahura Atasi Perubahan Iklim
    In Rehat
    Kamis, 23 Oktober 2025
  • Ilustrasi Walhi tolak PLTGU Batang. Foto Dok. Walhi.Walhi Tolak Proyek PLTGU Batang, Gunakan Gas Fosil Penyebab Emisi Gas Rumah Kaca
    In Lingkungan
    Kamis, 23 Oktober 2025
  • Ilustrasi biwak yang diperjualbelikan di Indonesia. Foto tomas_a_r_81/pixabay.com.Perdagangan Biawak Diperbolehkan, Tapi Jangan Merusak Ekosistem
    In News
    Rabu, 22 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media