Kamis, 27 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Program MBG Butuh Freeze Dried¸ Mahasiswa UGM Siapkan SIKE Si Dapur Pintar

Inovasi ini berupa dapur pintar berbasis Artificial Intelligence (AI) yang dirancang untuk mengoptimalkan pelaksanaan program MBG sekaligus mengolah limbah makanan menjadi energi terbarukan.

Rabu, 19 November 2025
A A
Ilustrasi freezer dryer. Foto rumahumkm.net.

Ilustrasi freezer dryer. Foto rumahumkm.net.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana maupun Kepala Lembaga Riset Internasional Pangan, Gizi dan Kesehatan (LRI-PGK) IPB University, Prof. Drajat Martianto bersepakat bahwa kontribusi teknologi pangan, riset, dan inovasi perguruan tinggi sangat menentukan keberhasilan MBG.

Inovasi teknologi pangan diklaim mampu menjamin keamanan, kualitas, dan keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi jutaan anak sekolah, salah satunya adalah freeze dried. Teknologi freeze dried dinilai penting untuk memastikan makanan tetap segar, higienis, dan mudah didistribusikan dalam skala besar.

“Indonesia butuh teknologi freeze dried dari para ahli teknologi pangan agar program ini berjalan kuat dan berkelanjutan,” kata Dadan.

Menurut dia, tantangan MBG tidak hanya berkaitan dengan distribusi. Melainkan juga penyediaan makanan berkualitas yang aman dikonsumsi setiap hari.

Baca juga: Implementasi Dokumen SNDC Diragukan, Tak Ada Komitmen Pemerintah Pensiunkan PLTU Batu Bara

“Kita membutuhkan teknologi di mana makanan dimasak segar, berkualitas, higienis, tetapi tahan sampai besoknya. Saya berharap teknologi freeze drying bisa dikembangkan lebih luas,” imbuh dia.

Bagi Dadan, teknologi ini, berpotensi menjaga mutu pangan tanpa mengurangi kandungan gizinya. Besarnya kebutuhan pangan untuk satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yakni untuk 3.000 anak membutuhkan 5 ton beras atau setara 10 ton gabah kering giling per bulan.

Kebutuhan komoditas lain seperti telur, ayam, hingga buah konsumsi pun sangat besar. Untuk 3.000 anak memerlukan setidaknya 200 kg telur sekali masak. Jika dikonsumsi dua kali seminggu, maka kebutuhan mencapai 1,6 ton telur per bulan.

Ia menilai Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan produksi konvensional. Kehadiran MBG diklaim membawa pendekatan baru karena produksi dan pembelian pangan dijamin pemerintah.

Baca juga: Palka Pendingin Tenaga Surya, Ramah Lingkungan dan Tak Perlu Beli Es Batu

“Selama ini kita bicara produksi, produksi, produksi. Tapi pembeliannya tidak pernah dijamin. Dalam MBG, pemerintah menjamin produksi sekaligus pembelian. Ini sesuatu yang belum pernah terjadi,” kata Dadan.

Drajat menambahkan penguatan SPPG, inovasi dapur besar, serta teknologi penyimpanan dan pengolahan, penting untuk memastikan makanan aman dikonsumsi. Inovasi juga diperlukan untuk mengurangi plate waste yang tinggi pada anak usia dini.

Ia turut memaparkan triple burden of malnutrition menjadi persoalan gizi nasional yang harus diselesaikan melalui MBG. Selain itu, hidden hunger juga menjadi isu besar karena tidak kasatmata, tetapi berdampak pada imunitas dan perkembangan anak.

“Kami tidak ingin melewatkan masa pertumbuhan pada usia sekolah dan remaja. Anak-anak stunting akan memiliki risiko tinggi pada penyakit tidak menular masa dewasa. Intervensi tidak boleh hanya berfokus pada 1.000 hari pertama kehidupan,” kata dia.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: freeze dryerprogram MBGsistem dapur pintarSPPGteknologi SIKE

Editor

Next Post
Proses pencarian korban longsor Cilacap diperpanjang. Foto Pusdatinkom BNPB.

Pemerintah Siapkan Lahan Huntara 3,9 Ha Warga Terdampak Longsor Cilacap

Discussion about this post

TERKINI

  • Jajaran BMKG konpers soal evolusi Sklon Tropis 95B menjadi Senyar yang berdampak cuaca ekstrem si Aceh dan Sumut, 26 November 2025. Foto BMKG.Siklon Tropis 95B Jadi Siklon Tropis Senyar, Siaga Cuaca Ekstrem di Aceh dan Sumatra Utara
    In News
    Kamis, 27 November 2025
  • Banjir di Tapanuli Tengah, 25 November 2025. Foto BPBD Tapanuli Tengah.Banjir Bandang dan Longsor Sumatra Utara, Akses ke Tapanuli Tengah dan Sibolga Terisolisir
    In Bencana
    Kamis, 27 November 2025
  • Ilustrasi kawasan kumuh. Foto TheDigitalArtist/pixabay.com.Sanitasi Buruk di Indragiri Hulu, Ratusan Warga ISPA hingga Lima Anak Meninggal Terjangkit Flu Babi
    In News
    Kamis, 27 November 2025
  • Aksi Hari Tani Nasional 2025 serukan pelaksanaan reforma agraria, 24 September 2025. Foto KPA.Represi Konflik Agraria Meningkat, Tindak Lanjut Pansus Reformasi Agraria dan Peran Presiden Dipertanyakan
    In Lingkungan
    Rabu, 26 November 2025
  • Kondisi jembatan yang putus akibat banjir di Tapanuli Utara, Sumatra Utara, 25 November 2025. Foto BPBD Tapanuli Utara.Hujan Lebat Dua Hari Lebih, Empat Kabupaten di Sumatra Utara Diterjang Banjir dan Longsor
    In Bencana
    Rabu, 26 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media