Risiko seseorang terkena diabetes akan meningkat apabila mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, sering makan junk food, makanan tinggi kalori, sering minum alkohol, malas bergerak, dan tidak pernah berolahraga.
Baca Juga: Berjemur Membuat Mood Lebih Baik, Mengapa?
Tanda diabetes melitus dilihat dari adanya peningkatan nilai dari gula darah puasa. Di mana nilai gula darah puasanya lebih sama dengan 126 mg/dl. Kemudian peningkatan gula darah sewaktu atau gula darah 2 jam setelah makan sebesar lebih sama dengan 200 mg/dl dan HbA1c yang lebih sama dengan dari 6,5 persen.
Yang dimaksud HbA1c adalah rata-rata kadar glukosa gula darah selama dua hingga tiga bulan terakhir. Jika seseorang menderita diabetes, maka kadar HbA1c yang ideal adalah 48mmol/mol (6,5 persen) atau lebih rendah. Seangkan seseorang berisiko terkena diabetes tipe 2, apabila target kadar HbA1c harus di bawah 42mmol/mol (6 persen).
Diabetes Dapat Menyerang Semua Umur
Tak hanya lanjut usia, penyakit ini bisa diderita siapa saja mulai dari usia muda. Gejala dari berbagai usia tidak jauh berbeda. Yang hampir bisa dikatakan sama ada keluhan klasik dan juga nonklasik.
“Agar terhindar dari diabetes, harus diupayakan untuk pola hidup yang sehat,” kata Evi.
Baca Juga: Neti Nurani: Bayi dengan Berat Lahir Rendah Berisiko Kena Diabetes dan Hipertensi
Pola hidup sehat yang dimaksud adalah menghindari makanan tinggi kadar gula, berlemak, dan tinggi garam. Ia menyarankan orang-orang untuk lebih banyak memakan makanan sehat.
Di sisi lain, pola makan sehat juga harus dibarengi dengan olahraga secara rutin, menghentikan kebiasaan merokok, tidak minum alkohol, menghindari begadang, bekerja terlalu berlebihan, termasuk menurunkan berat badan agar kembali ideal.
Apabila seseorang memiliki faktor risiko tinggi untuk terkena diabetes – baik mempunyai pola makan tak sehat, ada faktor keturunan — disarankan rutin kontrol ke dokter untuk mengecek kadar gula darahnya atau skrining dini.
“Disarankan untuk rutin melakukan skrining diabetes melitus paling tidak setahun sekali,” imbuh Evi. [WLC02]
Sumber: uns.ac.id, 2 Maret 2022
Discussion about this post