Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Reza Cordova, Cemaran Mikroplastik Terindikasi dalam Udara di 18 Kota Pesisir di Indonesia

Hujan itu tidak berbahaya. Yang berbahaya justru perilaku manusia yang membuang sampah dan memproduksi plastik tanpa pengelolaan.

Selasa, 28 Oktober 2025
A A
Peneliti BRIN, M. Reza Cordova menjelaskan asal muasal mikroplastik dalam air hujan. Foto Dok. Sekolah Air Hujan.

Peneliti BRIN, M. Reza Cordova menjelaskan asal muasal mikroplastik dalam air hujan. Foto Dok. Sekolah Air Hujan.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Fenomena cemaran mikroplastik dalam air hujan hasil riset peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova kembali menjadi sorotan. Hasil penelitian lanjutan yang dilakukan di 18 kota pesisir di Indonesia juga menunjukkan ada indikasi serupa.

Temuan ini memperkuat dugaan, bahwa fenomena mikroplastik di atmosfer telah meluas, tidak hanya di kota-kota besar. Sekaligus peringatan bagi seluruh masyarakat untuk lebih serius menjaga lingkungan.

“Indonesia adalah cerminan dunia. Jika kita tidak mengelola plastik dan limbah dengan benar hari ini, generasi mendatanglah yang akan menanggung akibatnya,” tegas Reza saat berbincang dengan pendiri Sekolah Air Hujan – Komunitas Banyu Bening, Sri Wahyuningsih di sela acara Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025 yang berlangsung 6-10 November 2025.

Baca juga: Walhi Pastikan Target Iklim Second NDC Indonesia Semu, Gagal Menjawab Keadilan Iklim

Sebab persoalan lingkungan bukan sekadar isu kebersihan, melainkan juga cermin dari tingkat peradaban manusia. Menjaga lingkungan berarti menjaga masa depan bersama.

“Setiap sampah yang kita buang sembarangan akan kembali kepada kita, entah lewat udara, air, atau tanah,” imbuh dia.

Sebelumnya, temuan partikel plastik yang terbawa dan terendap bersama air hujan merupakan hasil risetnya di wilayah Jakarta Utara.

Baca juga: Hutan Ulu Masen di Aceh Jadi Lokasi Riset Aksi Atasi Konflik Gajah dan Manusia

Reza mengisahkan, penelitian berawal secara tidak sengaja, karena ia tidak meneliti bidang plastik. Namun karena bidang lain sudah banyak dikaji dan pencemaran di berbagai sektor semakin meningkat, ia akhirnya menekuni riset mengenai mikroplastik.

“Awalnya hanya kebetulan, tetapi semakin lama justru semakin dalam,” kata dia.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Air Hujanpartikel plastikSekolah Air Hujantercemar mikroplastik

Editor

Next Post
Kayu sagu laminasi. Foto Dok. Direktorat PUI UGM.

Kayu Laminasi, Solusi Keterbatasan Kayu Solid Akibat Alih Fungsi Hutan

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media