Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Riset Bakteri Wolbachia Gantikan Kelambu untuk Kendalikan Malaria di Papua

Bakteri ini memiliki kemampuan untuk mengganggu siklus hidup patogen penyebab penyakit dalam tubuh nyamuk, serta memengaruhi reproduksi serangga.

Minggu, 6 Juli 2025
A A
Ilustrasi nyamuk Anopheles. Foto shammiknr/pixabay.com.

Ilustrasi nyamuk Anopheles. Foto shammiknr/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Kedua, pemendekan umur nyamuk, di mana Wolbachia mempercepat kematian nyamuk sebelum mereka sempat menularkan patogen.

Ketiga, gangguan terhadap patogen (pathogen interference). Bakteri ini menghambat replikasi patogen seperti Plasmodium (malaria) di tubuh nyamuk melalui peningkatan sistem imun serangga dan mekanisme biokimia lainnya.

“Pendekatan ini telah terbukti berhasil di berbagai negara. Di Yogyakarta, pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi Wolbachia berhasil menurunkan kasus dengue hingga 77 persen. Keberhasilan serupa juga terjadi di Brasil dan beberapa negara lain,” tutur Rusdiyah.

Baca juga: Mengenal Nimbus, Varian SARS-CoV-2 Dalam Pantauan WHO

Meskipun pendekatan ini telah berhasil pada nyamuk Aedes, penelitian terhadap Wolbachia pada nyamuk Anopheles vektor utama malaria masih sangat terbatas.

Pendekatan ini pun memiliki sejumlah tantangan, mesipun hasilnya menjanjikan. Pertama, efektivitas Wolbachia sangat bergantung pada spesies nyamuk dan strain bakteri yang digunakan. Kedua, belum diketahui apakah infeksi yang ditemukan bersifat stabil dan dapat diwariskan dari generasi ke generasi untuk menjaga keberlanjutan dampaknya.

Ketiga, studi ini pun belum mencakup uji biologis terhadap efektivitas Wolbachia dalam menghambat Plasmodium secara langsung. Metodologi masih terbatas pada PCR dan ke depan perlu dikombinasikan dengan pendekatan molekuler lain yang lebih dalam.

Baca juga: Kongres ILC di Bali, Indonesia Target Eliminasi Kusta di 11 Daerah

“Kami belum bisa menyimpulkan dampak langsung Wolbachia terhadap malaria. Penelitian ini menjadi tahap awal yang sangat mendasar untuk membangun strategi intervensi jangka panjang,” tambah dia.

Minimnya data karakteristik Wolbachia di Indonesia, khususnya di Papua, menjadikan penelitian ini menjadi pionir dalam pemetaan dan analisis vektor malaria lokal. Ke depan, BRIN mendorong riset lanjutan untuk mengkaji efek Wolbachia terhadap Plasmodium di tingkat laboratorium, stabilitas infeksi jangka panjang, serta pengembangan metode deteksi yang lebih komprehensif.

“Penelitian ini adalah pijakan awal menuju pengendalian penyakit tropis berbasis bukti dan kontekstual dengan kondisi Indonesia,” pungkas dia. [WLC02]

Sumber: BRIN

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: bakteri WolbachiaBRINnyamuk Anophelespenyakit malariapenyakit tular vektor

Editor

Next Post
ARTificial Reef, instalasi seni karya Teguh Ostenrik untuk rumah terumbu karang.

Instalasi Seni Teguh Ostenrik untuk Rumah Terumbu Karang

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media