Baca juga: Sapto Andriyono, Pemecah Gelombang Armor Jadi Solusi Ketimbang Tanggul Laut
Pastikan Kesiapan AWOS, LLWAS, dan MAWS
Di Surabaya, Dwikorita sekaligus melakukan inspeksi ke beberapa alat pemantau cuaca milik BMKG di sana. Inspeksi untuk memastikan kesiapan alat Automatic Weather Observing System (AWOS), Low Level Windshear Alert System (LLWAS), dan Marine Automatic Weather Station (MAWS) dalam mendeteksi potensi cuaca ekstrem.
AWOS adalah alat utama pemantauan kondisi cuaca untuk keselamatan penerbangan, khususnya saat pesawat melakukan take off dan landing. AWOS secara real-time mendeteksi berbagai parameter cuaca seperti kecepatan dan arah angin, tekanan udara, suhu, kelembapan, curah hujan, tinggi dasar awan, serta jarak pandang.
Data yang dihasilkan langsung dikirim ke observer BMKG setiap 30 menit dan diteruskan kepada Air Traffic Control (ATC). Informasi ini sangat krusial bagi pengawas trafik penerbangan dalam menentukan kelayakan kondisi cuaca untuk memastikan keselamatan penerbangan di Bandara Juanda, Surabaya.
Baca juga: Hari Ini Perairan Laut Indonesia Diguncang Tiga Gempa Tektonik Dangkal
Sementara LLWAS adalah sistem yang berfungsi mendeteksi potensi windshear atau geser angin yang dapat membahayakan penerbangan, terutama saat take off dan landing. Dengan 10 sensor yang dipasang di sekitar Bandara Juanda, LLWAS memonitor arah serta kecepatan angin untuk mengidentifikasi potensi turbulensi berbahaya, seperti angin berlawanan yang dapat menyebabkan pesawat tergelincir atau kehilangan kendali.
Jika potensi ini terdeteksi, peringatan akan segera dikirim ke Air Traffic Control (ATC) dan disampaikan ke pilot. Kemudian diambil langkah mitigasi, seperti menunda pendaratan, go-around, atau mengalihkan penerbangan ke bandara lain.
Sedangkan MAWS berfungsi untuk memantau cuaca maritim di sekitar Pelabuhan Tanjung Perak. MAWS dilengkapi dengan sensor suhu, tinggi permukaan air, kelembaban, arah dan kecepatan angin, curah hujan, dan suhu permukaan laut, serta mampu mengirimkan data per menit.
Baca juga: Dampak Bencana Sukabumi Rumah Hancur 129 Keluarga Direlokasi Sementara
Data yang diperoleh penting untuk kepentingan keselamatan pelayaran, seperti informasi cuaca ekstrem, gelombang tinggi, serta pasang surut yang mempengaruhi operasional pelabuhan.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak, Daryatno menjelaskan, MAWS juga mendukung kelancaran kegiatan bongkar muat peti kemas, serta menjamin keselamatan angkutan barang dan penumpang di pelabuhan.
“Mohon doanya agar kami semua dapat menjalankan tugas dengan seksama, cermat, cepat, tepat, serta akurat,” kata Dwikorita. [WLC02]
Sumber: BMKG
Discussion about this post