Rabu, 18 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Risnawati Utami: Jangan Menganggap Difabel Berbeda, Anggaplah Setara

Menjadi difabel tak menyurutkan semangat Risnawati Utami untuk menyuarakan hak-hak difabel. Bahkan hingga kancah dunia.

Minggu, 29 Januari 2023
A A
Anggota Komite Penyandang Disabilitas PBB, Risnawati Utami. Foto uns.ac.id.

Anggota Komite Penyandang Disabilitas PBB, Risnawati Utami. Foto uns.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Sejak usia empat tahun, Risnawati Utami harus menggunakan kursi roda untuk mobilitasnya. Lantaran virus polio menyerang kakinya. Dan sejak itu pula, Risna mulai aktif menyuarakan hak-hak difabel hingga saat ini. Ia merasa ketika dirinya dapat membantu sesama difabel, energi kebaikan dalam dirinya kian bertambah.

“Ketika kami bisa membantu teman-teman difabel atau orang lain, itu bisa memberikan energi positif bagi saya,” kata Risna saat menjadi panelis dalam acara The United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) di Hotel Fairmont, Jakarta.

Apalagi ada tiga nilai kebaikan yang dipegang teguh. Bahwa dalam bertumbuh, ia berusaha untuk menjadi pribadi yang teguh, menyebarkan kebaikan, dan memiliki kasih sayang pada sesama.

Baca Juga: Menewaskan 5 Orang Ini Data Lengkap Banjir dan Longsor di Kota Manado

“Saya selalu promote mengenai kegigihan, kebaikan, dan compassion. Selain itu perlu memelihara hubungan baik dengan Tuhan dan sesama manusia. Keduanya harus seimbang,” jelas Risna.

Jiwa kepeduliannya terasah selama menjadi mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Ia sangat vokal terhadap penyuaraan hak-hak penyandang disabilitas. Usai lulus kuliah pada 1997, ia sempat enam tahun aktif berkontribusi di Yayasan Lentera, Surakarta.

Baca Juga: Ulos, Lambang Ikatan Kasih Sayang Masyarakat Batak

Tak berhenti di situ, ia juga terpilih sebagai penerima manfaat Ford Foundation International Fellowship Program dan melanjutkan studi program MS in International Health Policy and Management, International Health Policy di The Heller School for Social Policy and Management at Brandeis University pada 2006-2008.

Risna juga membuktikan dedikasi pada perjuangan hak-hak disabilitas dengan mendirikan Organisasi Harapan Nusantara (Ohana) di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Organisasi ini berfokus pada perjuangan hak-hak dan advokasi kebijakan penyandang disabilitas yang berdiri pada 6 Juli 2012.

Baca Juga: Tradisi Lo Hei, Angkat Sumpit Isi Yu Sheng Setinggi-tingginya Saat Imlek

Ada beberapa kegiatan dalam organisasi itu, seperti penyediaan layanan alat bantu adaptif berupa kursi roda, pelatihan layanan atau reparasi kursi roda, advokasi kebijakan pemerintahan, pemberdayaan ekonomi difabel, dan penguatan program sekaligus promosi produk-produk yang dikembangkan difabel.

Kemudian sejak 2014, Risna adalah WNI pertama yang terpilih sebagai anggota komite penyandang disabilitas di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berkantor di Jenewa, Swiss. Ia dikenal aktif dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan isu disabilitas, hak asasi manusia, sistem penyediaan kursi roda, pembangunan perkotaan, dan advokasi kebijakan di tingkat Indonesia dan internasional.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: difabelhak-hak difabelKomite Penyandang Disabilitas PBBpenyandang disabilitasRisnawati UtamiUNS

Editor

Next Post
Kaki buatan produk kolaborasi keilmuan di ITB dipatenkan. Foto itb.ac.id.

Kolaborasi Teknologi dan Seni Hasilkan Kaki Buatan yang Fleksibel

Discussion about this post

TERKINI

  • Dua perempuan menanam padi di sawah. Foto Wanaloka.com.Teknik Alternate Wetting and Drying Hasilkan Padi Berkualitas dan Rendah Karbon
    In IPTEK
    Senin, 16 Juni 2025
  • Ilustrasi emisi karbon akibat deforestasi. Foto bones64/pixabay.comDokumen Second NDC Disusun, Menhut Minta Lebih Realistis dan Teknokratis
    In News
    Senin, 16 Juni 2025
  • Peneliti Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) IPB University, Maryati Surya. Foto Dok. IPB University.Maryati Surya, Tupai dan Bajing Itu Tak Sama
    In Sosok
    Minggu, 15 Juni 2025
  • Peresmian Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya BMKG di Badung, Bali, 14 Juni 2025. Foto Dok. BMKG.Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Beroperasi 24 Jam Merespons Bencana
    In IPTEK
    Minggu, 15 Juni 2025
  • Keindahan pemandangan lautan di Raja Ampat, Ppaua Barat Daya. Foto Dok. Kemenpar.Pro Kontra Isu Tambang Nikel, Kemenpar Sebut Raja Ampat Aman Dikunjungi
    In Traveling
    Sabtu, 14 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media