Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Satwa Langka Kucing Merah Kalimantan dan Otter Civet Muncul Kembali

Kemunculan kembali spesies-spesies langka ini tak lepas dari kemajuan teknologi seperti camera trap dan drone.

Selasa, 24 Juni 2025
A A
Otter atau berang-berang. Foto KnipsKaline/pixabay.

Otter atau berang-berang. Foto KnipsKaline/pixabay.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Peneliti IPB University kembali mencatat kemunculan dua satwa langka yang sebelumnya sempat menghilang selama bertahun-tahun. Selain kemunculan kembali kucing merah Kalimantan (Catopuma badia), tim peneliti juga berhasil merekam otter civet atau musang air yang terakhir terlihat melalui bukti foto pada 2009 di hutan rawa gambut Sebangau dan 2023 di Bentang Alam Rungan–Kahayan.

Otter civet merupakan spesies mamalia karnivora yang tergolong langka. International Union for Conservation of Nature (IUCN) menetapkan hewan ini sebagai spesies yang terancam punah.

Dosen Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (KSHE) IPB University, Dede Aulia Rahman mengungkapkan bahwa kemunculan kembali spesies-spesies langka ini tak lepas dari kemajuan teknologi seperti camera trap dan drone. Teknologi tersebut mempermudah proses deteksi dan pemantauan satwa yang sebelumnya sulit dilakukan melalui pengamatan lapangan secara langsung mengandalkan deteksi mata manusia.

Baca juga: Nasib Pulau-Pulau Kecil di Indonesia: Diperebutkan, Dieksploitasi, Ditelantarkan, Diperjualbelikan

Lebih lanjut Dede menyoroti kemunculan kembali beberapa spesies langka ini dimungkinkan karena beberapa faktor lain seperti kombinasi spesies langka yang memiliki perilaku sulit dipahami, distribusi yang tidak merata, kepadatan populasi yang rendah, termasuk juga kurangnya kegiatan inventaris atau monitoring biodiversitas secara rutin.

“Dahulu, sebelum ada teknologi seperti sekarang, kegiatan monitoring sangat terbatas. Bisa jadi, spesies seperti kucing merah Kalimantan dan otter civet ada tapi tidak terpantau, mengingat satwa-satwa ini memiliki morfologi yang tersamarkan di habitatnya dan cenderung pemalu dan sensitif terhadap keberadaan manusia,” tutur dia.

Kucing merah Kalimantan sendiri merupakan spesies kucing liar endemik yang tergolong langka secara internasional. Jejaknya terakhir kali terdokumentasi secara meyakinkan pada tahun 2022 di Kalimantan Tengah.

Baca juga: Jual Beli Pulau, Anggota DPR Desak Empat Kementerian Lakukan Lima Tindakan

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: IPB Universitykucing merah Kalimantanotter civetsatwa langka

Editor

Next Post
Proses evakuasi wisatawan asal Brazil, Juliana Marins dengan tali lifting, 24 Juni 2025. Foto Basarnas.

Jenazah Wisatawan Brazil Telah Dievakuasi dari Danau Segara Anak Gunung Rinjani

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media