Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Sedimentasi Laut Perairan Morodemak Dimanfaatkan dengan Alasan Rehabilitasi

Kamis, 17 Oktober 2024
A A
Perairan Morodemak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah jadi pilot project pengembangan pemanfaatan sedimentasi laut, 11 Oktober 2024. Foto KKP.

Perairan Morodemak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah jadi pilot project pengembangan pemanfaatan sedimentasi laut, 11 Oktober 2024. Foto KKP.

Share on FacebookShare on Twitter

Dari sisi sosial masyarakat, rehabilitasi kawasan Morodemak juga diklaim sudah ditunggu masyarakat. Sebab pendangkalan membuat nelayan memerlukan waktu dan BBM cukup banyak. Selain itu terjadi banjir dan rob yang semakin tinggi dari tahun ke tahun. Kondisi ini mengakibatkan tambak tidak produktif, tidak dapat digunakan serta terbengkalai karena rob.

Sementara pada aspek lingkungan, langkah KKP dinilai menjadi salah satu langkah mitigasi terhadap kawasan pesisir yang berpotensi dan/atau pernah mengalami bencana gelombang pasang, abrasi, rob dan land subsidence.

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (PKRL), Victor Gustaaf Manoppo mengatakan perairan Morodemak adalah kawasan prioritas yang dipulihkan ekosistemnya melalui Keputusan Menteri Nomor 208 Tahun 2023. Kondisi sedimentasi yang berat di kawasan ini mengancam alur kapal ikan dan mengakibatkan abrasi serta rusaknya ekosistem mangrove dan tambak.

Baca Juga: Mantan Bupati Banyumas Sukses Kelola Sampah karena TPA Ditutup Warga

Victor juga menyebutkan KKP telah menyusun Masterplan Pengembangan Kawasan bersama Tim Universitas Diponegoro yang diimplementasikan dengan strategi utama revitalisasi fungsi ekologis, ekonomis, dan sosial.

“Kegiatan ini menjadi solusi atas tantangan sedimentasi, abrasi, serta bencana rob dan sea level rise yang mengancam kawasan pesisir Morodemak,” kata dia. [WLC02]

Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Kabupaten DemakKKPperairan MorodemakPP 26 Tahun 2023rehabilitasisedimentasi laut

Editor

Next Post
Lokasi gunung Iya di Kabupaten Ende, NTT. Foto Magma Indonesia.

Status Gunung Api Iya Waspada, Letusan Bisa Akibatkan Longsoran ke Laut

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media