Jumlah bibit kayu putih yang ditanam 5.000 bibit, meski lahan ini diperkirakan cukup untuk ditanami hingga 25.000 bibit. Dua tahun kemudian, 2017, pohon Melaleuca cajuputi tumbuh subur dan menghasilkan minyak. Bahkan hasil penyulingan minyak kayu putih yang ditanam KTH Kofarwis pada ujicoba menunjukkan kadar seniol mencapai 70 persen. Ini menandakan kualitas terbaik dan standar SNI.
Baca Juga: Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Penemu Radar Pemantau Bencana hingga Teroris
Minyak dari pohon kayu putih merupakan hasil hutan non kayu yang dimanfaatkan masyarakat sebagai obat gosok, dan mereka mampu memproduksi minyak kayu putih 30 hingga 60 liter/bulan.
Minyak kayu putih “Farkin” begitu nama merek dagang minyak kayu putih yang dihasilkan masyarakat dari kampung Rimba Jaya. KPHL Biak Numfor turut serta memfasilitasi perdagangan minyak kayu putih ini, yang sudah mendapat izin edar dari BPOM Papua, dan dijual hingga manca negara.
Berhasil menanam dan memanfaatkan minyak kayu putih, di tahun 2018, KTH Kofarwis melakukan penanaman pohon Damar di lahan seluas 15 hektare. Penanaman pohon terus dilakukan KTH Kofarwis hingga kini dengan jenis pohon di antaranya sengon, jati, nyatoh, sagu, rambutan, durian, cengkeh, cempedak serta jenis tanaman hortikultura lainnya.
Baca Juga: Anak Krakatau Erupsi Sejak 16 Juli, Masyarakat Dilarang Dekati Radius 5 Km
“Saya merasa bangga atas kinerja Kelompok Tani Hutan Kofarwis yang telah mendapatkan penghargaan kalpataru. Kerja keras mereka untuk menjaga dan menyelamatkan hutan sejak tahun 1950 patut diapresiasi,” kata Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Papua, Edward Sembiring.
Menurut Edward, pencapaian yang diraih merupakan kerja keras semua pihak. Dengan kesuksesan meraih Kalpataru 2022 oleh KTH Kofarwis, Edward mengharapkan KTH dapat menjalin jejaring kerja lebih luas dan menularkan hal-hal positif kepada stakeholders lain di wilayah Biak khususnya, dan Ekoregion Papua pada umumnya.
Baca Juga: KKI VII, Menteri LHK: Terus Menjaga Kebermanfaatan Hutan
Kepala KPHL Unit XX Biak Numfor, Melilany M. Lea, menyampaikan ucapan selamat kepada KTH Kofarwis dan berpesan agar penghargaan ini dapat menjadi motivasi dan teladan bagi masyarakat, untuk tetap menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, dari kampung Biak, untuk Papua dan Indonesia. [WLC01]
Sumber: ppid.menlhk.go.id
Discussion about this post