Kamis, 17 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Penemu Radar Pemantau Bencana hingga Teroris

Teknologi penginderaan jauh menjadi salah satu andalan negara-negara maju. Lantaran teknologi itu pula, suatu negara bisa menguasai dunia. Mengapa?

Selasa, 19 Juli 2022
A A
Prof. Josapath Tetuko Sri Sumantyo. Foto itb.ac.id.

Prof. Josapath Tetuko Sri Sumantyo. Foto itb.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Saat berusia lima tahun, Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo melontarkan janji kepada ayahnya. Bahwa ia akan membuat radar yang orisinil dan yang pertama di dunia untuk melindungi ayahnya, Michael Suman Juswaljati yang saat itu bertugas sebagai instruktur Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara. Dan bidang penginderaan jauh (remote sensing) telah menarik perhatiannya sejak belia. Kemudian hari, ia menciptakan Circularly Polarized Aperture Radar (CP-SAR) yang dikembangkan di Josaphat Microwave Remote Sensing Laboratory yang didirikannya.

Lantas mengapa teknologi penginderaan jauh begitu menarik minat Profesor di Chiba University, Jepang itu?

Josapath menjelaskan, sensor yang dipasang pada satelit untuk observasi bumi biasanya menggunakan sensor pasif atau optik (kamera) dan sensor aktif, yaitu sensor gelombang mikro. Sensor kamera sangat bergantung pada sinar matahari sehingga penggunaannya terbatas. Sedangkan sensor aktif atau radar dapat mengirimkan dan menerima sendiri gelombang mikro yang dipancarkan.

Baca Juga: Kata Ahli Kesehatan dan Hukum Islam Unair Soal Legalisasi Ganja Medis

“Sensor aktif ini dapat dioperasikan 24 jam tanpa pengaruh sinar matahari,” ungkap Josapath saat menyampaikan orasi ilmiah bertajuk “Teknologi Penginderaan Jauh, Kunci Indonesia untuk Memimpin Dunia” di Institut Teknologi Bandung (ITB) awal Juli 2022 lalu.

Salah satu contoh radar yang dimaksud adalah Synthetic Aperture Radar (SAR). Ia cocok dioperasikan di kawasan yang memiliki distribusi awan yang padat seperti Indonesia. Sensor SAR dapat diandalkan untuk melakukan eksplorasi sumber daya alam dan monitoring kondisi infrastruktur negara.

Di antara 446 satelit yang mengorbit untuk observasi bumi hanya ada sekitar 15 satelit yang dibekali SAR dan bekerja pada frekuensi L, C, S dan X bands. Kebutuhan akan SAR yang akurat, ringan, tangguh (robust), kaya informasi polarisasi, multiplatform untuk pesawat tanpa awak, pesawat terbang, hingga satelit, mendorong Josapath menciptakan CP-SAR. Karya tersebut telah menerima hak paten berjudul “Radar and Radar onboard Satellite” bernomor 7028437.

Baca Juga: Hati-hati, Penyakit Jantung Mengintai Generasi Jompo

CP-SAR telah unjuk gigi di panggung dunia dan turut membantu perancangan dan pembangunan sistem SAR bagi berbagai institusi ruang angkasa dunia, yakni ESA, Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), KARI, NSPO, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan sebagainya. Menurut dia, ini merupakan bentuk diplomasi ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Chiba UniversityCP-SARkeamanan globalProf. Josapath Tetuko Sri Sumantyoradarteknologi penginderaan jauh

Editor

Next Post
Pusat gempa Papua dengan kekuatan magnitudo 5,3  terjadi hari ini, Selasa malam, 19 Juli 2022. Foto bmkg.go.id

Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Terjadi di Papua

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi ular peliharaan yang dilepas ke alam. Foto u_8u5n1hlx/pixabay.com.Bahaya Melepas Ular Peliharaan ke Alam, Sayangnya Belum Ada Aturannya
    In Rehat
    Rabu, 16 Juli 2025
  • Wisatawan asal Swiss jatuh di Gunung Rinjani, 16 Juli 2025. Foto Dok. Kemenhut.Lagi, Wisatawan Asal Swiss Jatuh di Gunung Rinjani dan Alami Patah Kaki
    In News
    Rabu, 16 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Hukum UGM, Mailinda Eka Yuniza. Foto Dok. FH UGM.Mailinda Eka Yuniza, Bauran Energi Indonesia Masih Didominasi Energi Fosil
    In Sosok
    Rabu, 16 Juli 2025
  • Aktivis Walhi Maluku Utara dan warga Kawasi melakukan aksi protes pemutaran film "Ngomi O Obi" di Studio 6 XXI Jatiland, 14 Juli 2025. Foto Dok. Walhi Maluku Utara.Walhi Maluku Utara Protes Pemutaran Film Ngomi O Obi yang Diduga Alat Propaganda
    In News
    Rabu, 16 Juli 2025
  • Suasana aparat keamanan saat ratusan warung dibongkar paksa di Pantai Aan, Mandalika, 15 Juli 2025. Foto Istimewa.Berdalih KEK Mandalika, Ratusan Warung Pedagang Tanjung Aan Dibongkar Paksa
    In News
    Selasa, 15 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media