Senin, 17 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Penemu Radar Pemantau Bencana hingga Teroris

Teknologi penginderaan jauh menjadi salah satu andalan negara-negara maju. Lantaran teknologi itu pula, suatu negara bisa menguasai dunia. Mengapa?

Selasa, 19 Juli 2022
A A
Prof. Josapath Tetuko Sri Sumantyo. Foto itb.ac.id.

Prof. Josapath Tetuko Sri Sumantyo. Foto itb.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Saat berusia lima tahun, Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo melontarkan janji kepada ayahnya. Bahwa ia akan membuat radar yang orisinil dan yang pertama di dunia untuk melindungi ayahnya, Michael Suman Juswaljati yang saat itu bertugas sebagai instruktur Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara. Dan bidang penginderaan jauh (remote sensing) telah menarik perhatiannya sejak belia. Kemudian hari, ia menciptakan Circularly Polarized Aperture Radar (CP-SAR) yang dikembangkan di Josaphat Microwave Remote Sensing Laboratory yang didirikannya.

Lantas mengapa teknologi penginderaan jauh begitu menarik minat Profesor di Chiba University, Jepang itu?

Josapath menjelaskan, sensor yang dipasang pada satelit untuk observasi bumi biasanya menggunakan sensor pasif atau optik (kamera) dan sensor aktif, yaitu sensor gelombang mikro. Sensor kamera sangat bergantung pada sinar matahari sehingga penggunaannya terbatas. Sedangkan sensor aktif atau radar dapat mengirimkan dan menerima sendiri gelombang mikro yang dipancarkan.

Baca Juga: Kata Ahli Kesehatan dan Hukum Islam Unair Soal Legalisasi Ganja Medis

“Sensor aktif ini dapat dioperasikan 24 jam tanpa pengaruh sinar matahari,” ungkap Josapath saat menyampaikan orasi ilmiah bertajuk “Teknologi Penginderaan Jauh, Kunci Indonesia untuk Memimpin Dunia” di Institut Teknologi Bandung (ITB) awal Juli 2022 lalu.

Salah satu contoh radar yang dimaksud adalah Synthetic Aperture Radar (SAR). Ia cocok dioperasikan di kawasan yang memiliki distribusi awan yang padat seperti Indonesia. Sensor SAR dapat diandalkan untuk melakukan eksplorasi sumber daya alam dan monitoring kondisi infrastruktur negara.

Di antara 446 satelit yang mengorbit untuk observasi bumi hanya ada sekitar 15 satelit yang dibekali SAR dan bekerja pada frekuensi L, C, S dan X bands. Kebutuhan akan SAR yang akurat, ringan, tangguh (robust), kaya informasi polarisasi, multiplatform untuk pesawat tanpa awak, pesawat terbang, hingga satelit, mendorong Josapath menciptakan CP-SAR. Karya tersebut telah menerima hak paten berjudul “Radar and Radar onboard Satellite” bernomor 7028437.

Baca Juga: Hati-hati, Penyakit Jantung Mengintai Generasi Jompo

CP-SAR telah unjuk gigi di panggung dunia dan turut membantu perancangan dan pembangunan sistem SAR bagi berbagai institusi ruang angkasa dunia, yakni ESA, Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), KARI, NSPO, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan sebagainya. Menurut dia, ini merupakan bentuk diplomasi ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Chiba UniversityCP-SARkeamanan globalProf. Josapath Tetuko Sri Sumantyoradarteknologi penginderaan jauh

Editor

Next Post
Pusat gempa Papua dengan kekuatan magnitudo 5,3  terjadi hari ini, Selasa malam, 19 Juli 2022. Foto bmkg.go.id

Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Terjadi di Papua

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi ular kobra. Foto AlexandraLysenko/pixabay.com.Kasus Gigitan Ular Meningkat, Pakar UGM Baru Teliti Karakterisasi Bisa Kobra Jawa
    In IPTEK
    Minggu, 16 November 2025
  • Taman Paku di Kebun Raya Indrokilo, Boyolali, Jawa Tengah. Foto kebunrayaindrokilo.boyolali.go.id.Jalankan Lima Fungsi Utama, Kebun Raya Indrokilo dan Banua Dapat Penghargaan
    In Traveling
    Minggu, 16 November 2025
  • Buddy, salah satu unit K9 dari Polres Temanggung berjenis German Shepherd didampingi pawangnya membantu pencarian korban longsor di Cilacap, 15 November 2025. Foto Dok. BNPB.Kadar Air Dalam Tanah Picu Longsor di Cilacap, Waspada Hujan Lebat 19-22 November 2025
    In Bencana
    Sabtu, 15 November 2025
  • Warga Kawasi menggelar aksi boikot jalur produksi PT Harita Group, 15 November 2025. Foto Istimewa.Tuntut Air Bersih dan Listrik, Warga Kawasi Boikot Jalur Produksi Perusahaan Nikel
    In News
    Sabtu, 15 November 2025
  • Tim gabungan melakukan operasi pencarian korban bencana tanah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, 14 November 2025. Foto Istimewa.Tanah Longsor di Cilacap, 3 Tewas dan 20 Orang Belum Ditemukan
    In Bencana
    Jumat, 14 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media