Wanaloka.com – Para advokat iklim yang dipimpin 350.org Indonesia dan organisasi mitranya hari ini mengumumkan bahwa 36 aksi di 35 kota dan provinsi di seluruh Indonesia akan diadakan sebagai bagian dari Draw The Line, sebuah mobilisasi global lebih dari 97 negara untuk menyerukan aksi iklim yang mendesak, tegas, dan nyata.
Aksi tersebut bertepatan dengan momentum para pemimpin dunia akan bertemu di Sidang Umum PBB di New York pada September ini. Enam pekan kemudian, mereka akan bertemu lagi di Brasil untuk menghadiri KTT Iklim PBB (COP30). Di tengah kemunduran komitmen iklim oleh negara-negara kaya dan pencemar besar yang dipimpin AS, komunitas di seluruh Indonesia akan menarik garis dan menuntut mereka untuk mendanai masa depan kita, bukan krisis iklim.
Pada 19 September, para aktivis iklim di Jakarta akan berparade ke Istana Negara untuk mendesak Presiden Prabowo Subianto menetapkan target iklim yang ambisius, mengenakan pajak kepada miliarder dan pencemar, serta memberantas korupsi untuk mendanai masa depan yang lebih baik.
Baca juga: Atasi Banjir Bandang dengan Memperbanyak Ruang Terbuka Hijau di Perkotaan
Prabowo dijadwalkan hadir di Sidang Umum PBB minggu depan, yang pertama bagi seorang pemimpin Indonesia dalam satu dekade. Indonesia juga diperkirakan akan menyerahkan Kontribusi Nasional Kedua (Nationally Determined Contribution) bulan ini yang akan menetapkan target pengurangan emisi dan rencana aksi iklim negara.
“Kami tegaskan kepada oligarki dan pencemar yang telah memerintah negara ini terlalu lama, mengambil uang publik yang seharusnya digunakan untuk aksi iklim, dan merusak sumber daya alam yang seharusnya dilestarikan untuk generasi mendatang. Kami membutuhkan tindakan nyata. Kami mendesak Presiden Prabowo untuk merefleksikan dalam NDC Indonesia pernyataan sebelumnya untuk beralih ke 100% energi terbarukan dalam 10 tahun dan menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara,” tegas Ketua Tim 350.org Indonesia, Sisilia Nurmala Dewi dalam siaran tertulis, Kamis, 18 September 2025.
Draw the Line Indonesia dimulai Sabtu lalu di Jogja. Para aktivis iklim menelusuri Sumbu Imajiner dan Filosofis, dari Merapi – Tugu – Alun-alun Utara – Keraton – Alun-alun Selatan – Panggung Krapyak – Pantai Parangtritis. Sumbu ini menekankan hubungan manusia dengan bumi, yang memiliki semangat sama dengan gerakan Draw the Line.
Baca juga: Komisi III DPR Desak Penegak Hukum Usut Aktor Besar Tambang Ilegal di Manokwari
Pekan ini, aksi akan diadakan di kota-kota di Indonesia lainnya seperti Bali, Aceh, Jayapura, Mataram, Makassar, Bululumba, Cirebon, Pekanbaru, Bengkulu, Palembang, Palangkaraya, Solo, Kapuas, Semarang, Padang, Ambon, Bandung, Medan, Lombok Timur, dan lainnya. Aksi-aksi ini meliputi Festival Seni Iklim, pertemuan lintas agama, long march, aksi berdiri bersama, aksi rantai manusia, diskusi sekolah, dan pertunjukan seni.
Sejumlah seruan dan pernyataan disampaikan para aktivis iklim dari berbagai daerah di Indonesia.
Arami Kasih, kurator seni, Climate Rangers Jogja:







Discussion about this post