Wanaloka.com – Dampak erupsi Gunung Semeru pada Minggu, 4 Desember 2022, BNPB mencatat 29 hewan ternak warga mati, dan hingga hari kedua pasca erupsi Gunung Semeru, pengungsi bertambah. Sementara akses jalan ke Desa Pronojiwo terputus.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Semeru kembali meletus pada Selasa, 6 Desember 2022, pukul 05.02 WIB. Data letusan yang dilansir dari laman Magma Indonesia menjelaskan, tinggi kolom abu dari letusan mencapai 400 meter di atas puncak atau 4.076 meter di atas permukaan laut. Abu vulkanis teramati berwarna putih tebal mengarah ke selatan dan barat daya.
Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, telah menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari sejak 4 Desember 2022.
Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru 4 Desember 2022
Berdasarkan data pasca erupsi Gunung Semeru 4 Desember 2022, BNPB merilis 29 hewan ternak mati, 71 hektar lahan pertanian terdampak, 2 unit jembatan terdampak, 3 kilometer ruas jalan terdampak, 1 fasilitas pendidikan terdampak dan 4 tempat ibadah terdampak.
Situasi terkini di Kabupaten Lumajang pasca erupsi Gunung Semeru, BNPB menyebutkan, pengungsi dampak awan panas guguran Gunung Semeru bertambah 781 penduduk. Para penyintas erupsi Gunung Semeru tersebut di 21 lokasi pengungsian, salah satunya di Gedung Serbaguna Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro.
Petugas pusat pengendali operasi BPBD Lumajang menjelaskan, setiap hari mereka melakukan pendataan. Hal ini dikarenakan pada waktu pagi hingga siang, pengungsi dampak erupsi Gunung Semeru kembali ke rumahnya.
Baca Juga: Walhi, KUHP Menguntungkan Korporasi Penjahat Lingkungan
Discussion about this post