Ketiga, Perbaikan jalur pendakian, pengadaan sarana keselamatan, dan sistem pendukung telah dilakukan untuk meningkatkan keselamatan pendakian TN Gunung Rinjani.
Meliputi pemasangan sign board di 18 titik, pemasangan railing di 10 titik, pemasangan tangga pengaman di 12 titik, Pengadaan peralatan SAR, pembangunan Integrated Emergency Shelter, pembuatan video safety briefing (edukasi pendakian).
Baca juga: Populasi Gajah Sumatera Kritis, Pakar Serukan Mitigasi Konflik Gajah dengan Manusia
Kemudian upgrade aplikasi e-Rinjani Pendakian, tracking monitoring system pendakian, menggunakan teknologi beacon personal system (sedang dalam proses).
Keempat, Kementerian Kehutanan melaksanakan peningkatan kapasitas pengelola dan masyarakat pelaku wisata pendakian TN Gunung Rinjani.
Meliputi pelatihan vertical rescue bagi petugas dan volunteer di Bandung tanggal 7-9 Juli 2025 dengan peserta delapan orang. Ada juga Sertifikasi Internasional Mountain Rescue tanggal 5 – 9 Agustus 2025 di Sembalun yang diikuti 20 orang petugas yang terdiri atas petugas TN Gunung Rinjani, SAR Lombok Timur, serta relawan (Rinjani Squad). Pelatihan ini juga diikuti petugas TN Merbabu dan TN Tambora.
Baca juga: Curah Hujan Meningkat, Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi Awal Agustus 2025
Kementerian Kehutanan juga bekerja sama dengan Basarnas, Kementerian Pariwisata, dan Pemprov NTB yang telah bersama-sama menyelenggarakan program peningkatan kapasitas masyarakat di Rinjani.
Meliputi pelatihan vertical rescue bagi 26 orang yang terdiri dari petugas dan volunteer pada tanggal 16-20 Juli 2025. Upskilling dan Sertifikasi Pemandu Gunung bagi 160 orang pemandu pada tanggal 23-24 Juli 2025 dan 7 – 8 Agustus 2025.
Workshop Pemberdayaan Masyarakat bidang Pencarian dan Pertolongan yang dihadiri 100 orang di Sembalun, Lombok pada tanggal 4 Agustus 2025. Bimbingan teknis Potensi SAR oleh Basarnas di Sembalun yang dihadiri 80 orang pada tanggal 4-5 Agustus 2025.
Baca juga: Akhmad Arifin, Solusi Permukiman di Daerah Banjir Ekstrem Harus Kembali Menjadi Hutan
Kelima, Kementerian Kehutanan telah melakukan verifikasi jalur pendakian yang dilaksanakan 4 tim verifikasi pada 5–7 Agustus 2025. Tim terdiri dari unsur gabungan BTNGR, BASARNAS, Dinas Pariwisata Provinsi NTB, TNI (Kodim 1615 Lombok Timur, Kodim 1606 Mataram, Kodim 1620 Lombok Tengah), Polri (Polres Lombok Timur, Polres KLU, Polres Lombok Tengah), Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota, BPBD, Unit SAR, serta Forum Wisata Lingkar Rinjani.
“Verifikasi dilakukan di seluruh enam jalur pendakian. Seluruhnya dinyatakan layak,” kata Raja Juli.
Ia mengatakan, pemerintah punya kewajiban memperbaiki jalur, memperbaiki keamanan dan kenyamanan, sehingga minta untuk disampaikan juga oleh teman-teman media agar publik terutama anak-anak muda yang suka dengan aktivitas mendaki gunung agar mempersiapkan diri dengan baik, peralatan lengkap, dan kebugaran fisik yang cukup baik.
“Harapan kami, pendakian Rinjani kini dapat berjalan aman, nyaman, dan selamat,” pungkasnya. [WLC02]
Sumber: Kemenhut







Discussion about this post