Wanaloka.com – Status gunung api Semeru telah diturunkan dari Level IV (AWAS) menjadi Level III (SIAGA) terhitung sejak tanggal 9 Desember 2022 pukul 12.00 WIB. Penurunan status dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral usai gunung api tersebut meletus pada 4 Desember 2022 lalu.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, penurunan status tetap mempertimbangkan karakteristik erupsi Semeru, potensi ancaman bahaya, hasil pemantauan visual dan kegempaan.
“Tingkat aktivitas Semeru akan ditinjau kembali apabila terdapat kemunculan gempa-gempa vulkanik dan deformasi,” kata Wafid, 9 Desember 2022.
Baca Juga: Dana Perbaikan Rumah Dampak Gempa Cianjur Diterima 647 Warga Nagrak
Gempa-gempa tersebut berkaitan dengan proses supply magma ke permukaan (Gempa Low Frequency, Tremor, Tiltmeter dan GPS) dalam kecenderungan yang signifikan.
Meskipun status Semeru telah turun, PVMBG meminta masyarakat untuk tetap mematuhi langkah-langkah mitigasi. Pertama, tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan dan Kali Lanang sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi) dan di luar jarak tersebut. Kedua, tidak beraktivitas di sungai dan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
“Sebab berpotensi dilanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak,” kata Wafid.
Discussion about this post