Orang Tua Harus Ajarkan Anak Pertahanan Diri
Selain guru, orang tua menjadi aktor penting dalam mengantisipasi perundungan anak. Peran tersebut dapat dilakukan sebelum atau ketika mengalami perundungan. Orang tua perlu mendapat edukasi mengenai karakter anak yang potensial mengalami perundungan. Jika karakter tersebut kemungkinan dimiliki oleh anaknya, orang tua perlu melakukan langkah antisipasi untuk memperkuat karakternya.
“Kalau anak dirundung, anak harus bereaksi seperti apa. Biasanya anak-anak potensial dirundung karena tidak punya keterampilan mempertahankan diri. Kalau orang tuanya sudah bisa aware, bisa melakukan langkah antisipatif,” papar Fitri.
Baca Juga: Selamatkan Hutan Damar, KTH Kofarwis Dianugerahi Kalpataru 2022
Langkah antisipatif yang dilakukan seperti mengajarkan anak untuk bisa mempertahankan diri. Tujuannya bukan mendorong anak untuk menyakiti orang lain, tetapi melatih anak untuk mampu mempertahankan diri saat mengalami tekanan dari luar.
“Lebih untuk mempertahankan diri, bukan untuk menjadi agresif,” kata Fitri.
Pengajaran yang baik dan konsisten dari orang tua akan membuat kapasitas anak bisa ditingkatkan. Orang tua juga tidak tinggal diam tatkala menemukan anaknya telanjur menjadi korban perundungan.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyadari apabila ada perubahan perilaku anak. Beberapa anak cenderung sulit bercerita mengenai kondisinya kepada orang tua. Ketika ada perubahan perilaku pada anak, orang tua harus menyadari dan langsung melakukan pendampingan.
Baca Juga: Atasi Persoalan Hutan Jawa, Kementerian LHK Siapkan Permen KHDPK
“Mungkin anaknya tidak mau cerita, tetapi meyakinkan anak bahwa orang tua ada untuk dia itu penting. Yakinkan anak bahwa orang tua siap mendampingi dan menguatkan,” jelasnya.
Upaya ini acapkali diabaikan orang tua ketika melihat anaknya mengalami perundungan. Sikap orang tua cenderung lebih berfokus pada kasus perundungannya, bukan pada kondisi psikologis anaknya. Sementara depresi akut pada anak korban perundungan dapat berdampak serius. Pada level yang cukup tinggi, depresi akan menyebabkan reaksi fisik.
“Anak bisa jadi tidak berselera makan, tidak bisa tidur, gelisah, hingga dia merasa tidak punya kontrol atas dirinya karena depresinya,” tutur Fitri. [WLC02]
Sumber: presiden.go.id, https://www.unpad.ac.id/2022/07/orang-tua-dan-guru-berperan-penting-cegah-dampak-perundungan-anak/
Discussion about this post