Baca Juga: Tim Advokasi Tolak Tambang Ajukan Uji Materiil PP 25 yang Berikan IUPK untuk Ormas Agama
Operasi pencarian dan penyelamatan masih terus dilakukan tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Solok, Basarnas, TNI, Polri, PMI, serta masyarakat setempat. Lebih dari 100 personel terlibat dalam operasi ini. Kendala utama yang dihadapi adalah medan yang sulit diakses, membutuhkan waktu tempuh sekitar 4-6 jam dengan berjalan kaki, serta tidak ada jaringan komunikasi di lokasi kejadian.
BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem dan potensi bencana lainnya di kawasan rawan longsor.
Baca Juga: Anggota DPR dan Akademisi Satu Suara Tolak Kebijakan Ekspor Pasir Laut
“Hentikan seluruh aktifitas penambangan ilegal yang sangat berisiko terhadap keselamatan,” kata Muhari.
Peristiwa longsor tambang ilegal tidak hanya terjadi kali ini dan di tempat ini saja. Penegakan hukum harus dipertegas agar tidak terjadi lagi kejadian serupa di masa depan. [WLC02]
Discussion about this post