Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Tasmanian Tiger yang Sudah Punah Bisa ‘Hidup’ Kembali Lewat Teknologi DNA

Ada tantangan ekologi jika nanti satwa liar yang dihidupkan kembali ini, kemudian dilepasliarkan ke alam.

Sabtu, 19 Oktober 2024
A A
Tasmanian tiger yang telah punah. Foto NFSA Films/youtube.

Tasmanian tiger yang telah punah. Foto NFSA Films/youtube.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Penemuan spesimen kepala Tasmanian tiger yang diawetkan dalam alkohol yang disimpan dalam sebuah ember selama 108 tahun di museum di Melbourne, Australia menjadi sorotan Pakar Genetika Ekologi IPB University, Prof. Ronny Rachman Noor. Menurut dia, kejadian tersebut sekaligus membuka jalan lebar untuk ‘menghidupkan’ kembali Tasmanian tiger yang telah punah.

Dengan menggunakan teknologi DNA, para ilmuwan dapat melakukan rekonstruksi genomnya. Caranya dengan menyatukan sebagian besar urutan DNA-nya, serta untaian RNA (molekul yang secara struktural mirip dengan DNA tetapi hanya memiliki satu untaian) yang menunjukkan gen mana yang aktif di berbagai jaringan saat hewan tersebut mati.

“Genom merupakan kunci untuk ‘menghidupkan kembali’ satwa liar yang sudah punah karena menyediakan cetak biru yang lengkap sehingga memungkinkan merekonstruksinya,” terang dia.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Atap Rumah Warga Rusak

Para peneliti yang terlibat dalam ‘menghidupkan’ kembali Tasmania tiger menyatakan bahwa genom yang telah berhasil dirakit sampai saat ini telah mencapai tiga miliar pasangan basa nukleotida. Namun, Ronny menyebut, rekonstruksi ini masih belum selesai karena masih ada sekitar 45 rangkaian DNA yang masih belum tersambung.

“Diharapkan dalam beberapa bulan ke depan pekerjaan yang rumit ini dapat diselesaikan,” ujar Guru Besar Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan IPB University.

Jika nanti cetak biru Tasmanian tiger ini berhasil direkonstruksi, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan teknologi reproduksi. Harapannya, satwa liar yang sudah punah ini dapat ‘dihidupkan kembali’.

Baca Juga: KKP akan Adopsi Pengelolaan Sedimentasi Laut Perairan Morodemak di Pesisir Lain

Profesor di bidang pemuliaan dan genetika ternak ini menuturkan, pekerjaan para peneliti dalam merekonstruksi genom Tasmanian tiger tidaklah mudah. Sebab, para peneliti harus menangani RNA yang jauh lebih tidak stabil jika dibandingkan dengan DNA.

Perlu diketahui RNA bervariasi dalam berbagai jenis jaringan dan berisi apa yang secara efektif merupakan pembacaan gen aktif yang dibutuhkan agar jaringan tertentu berfungsi. Artinya, para peneliti dapat memperoleh informasi yang terkait dengan fungsi berbagai organ.

Di samping itu, sebagai perbandingan, para peneliti juga akan mengambil sel punca dari kerabat Tasmanian tiger yang masih hidup yang memiliki DNA mirip dengan satwa liar yang sudah punah ini. Nantinya, untuk melakukan pengeditan gen sebagai acuan untuk memprediksi sel yang dimiliki oleh Tasmanian tiger.

Baca Juga: Status Gunung Api Iya Waspada, Letusan Bisa Akibatkan Longsoran ke Laut

Setelah rekonstruksi genom selesai, langkah selanjutnya yang dilakukan para peneliti adalah mengembangkan teknologi reproduksi buatan dengan cara menginduksi ovulasi pada marsupial dan melakukan fertilisasi embrio sel tunggal. Kemudian, mereka akan mengembangkannya pada rahim buatan.

Ia memperkirakan para peneliti akan berhasil ‘menghidupkan kembali’ Tasmanian tiger yang sudah punah ini sekitar 3-5 tahun ke depan.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: IPB UniversityProf. Ronny Rachman Noorsatwa langkaSatwa liarTasmanian tigerteknologi DNAThylacinus cynocephalus

Editor

Next Post
Greenpeace Indonesia mengadakan proyeksi video di sebuah taman ikonik di Jakarta Pusat. Kegiatan ini merupakan bagian dari hari aksi global menjelang PBB Keanekaragaman Hayati COP16. Greenpeace Indonesia menyerukan perhatian terhadap berbagai krisis yang melanda negara ini, termasuk degradasi lingkungan, hilangnya keanekaragaman hayati, krisis iklim, dan terkikisnya demokrasi. Jurnasyanto Sukarno/Greenpeace

Greenpeace Ajak Publik Terus Bersuara Awasi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media