Terkait penanganan isu mikroplastik dalam produk kantong teh celup, menurut dia hanya perlu menyampaikan informasi kepada masyarakat, bahwa memang kemasan kantong teh celup ada kandungan mikroplastik.
”Jadi kita edukasi dulu terkait hal ini, bahwa kandungannya memang ada. Kalau misalnya mereka sudah tahu, kita bisa sarankan bahwa tidak boleh terlalu sering mengonsumsi,” papar dia.
Di sisi lain, ia juga menyarankan perlu edukasi kepada masyarakat agar mendapat wawasan terkait mikroplastik ini. sebab mikroplastik sebenarnya ada di setiap komponen, misalnya mineral, tanah.
Baca juga: Upaya Mengembalikan Kejayaan Kelapa di Indonesia dan Dunia
“Tapi karena teh celup langsung masuk ke jalur pencernaan, lalu kita tidak tahu efek berkelanjutan seperti apa dan itu yang membuat bahaya, sebab tidak semua fragment itu bisa dikeluarkan dari tubuh,” kata dia.
Meskipun begitu, tidak semua kantong teh celup terbuat dari plastik. Ada beberapa jenis kantong teh celup terbuat dari kertas sehingga tidak menghasilkan mikroplastik dibanding kantong berbahan plastik. Mengingat hasil temuan ini, ia menyarankan masyarakat lebih bijak memilih produk sehari-hari, termasuk dengan kantong teh celup.
“Sebaiknya beralih ke kantong teh berbahan kertas atau bahan ramah lingkungan lainnya untuk mengurangi paparan mikroplastik,” pesan dia. [WLC02]
Sumber: UGM
Discussion about this post