Jumat, 14 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Teknik Biokonversi Maggot BSF Jadi Solusi Sampah Olahan Dapur di Yogyakarta

Selama ini, sampah-sampah organik yang dihasilkan dari dapur rumah tangga terabaikan. Padahal sampah ini lebih cepat menimbulkan polusi dan penyakit. Apa solusinya?

Kamis, 22 September 2022
A A
Suasana kandang maggot di Kricak, Kota Yogyakarta, 21 September 2022. Foto Dok. Forum Komunikasi Winongo Asri

Suasana kandang maggot di Kricak, Kota Yogyakarta, 21 September 2022. Foto Dok. Forum Komunikasi Winongo Asri

Share on FacebookShare on Twitter

Kedua, hasil akhir penguraian sampah organik itu membuat maggot-maggot tersebut mengandung protein 40-50 persen, lemak 20 persen. Kandungan itu baik untuk pakan ternak unggas dan ikan. Selain itu kasgot alias bekass maggot menjadi pupuk yang baik untuk pertanian.

Saat ini, Endang membangun gerakan agar masyarakat mau memilah sampah melalui pemberdayan masyarakat. Mereka memilah sampah antara organik dan anorganik melalui bank sampah di tiap-tiap RW dan dasawisma. Sampah-sampah organik dikumpulkan dalam ember yang telah disediakan. Untk satu kilogram sampah organi yang dipilah dihargai Rp150 atau Rp3.500 per ember.

Baca Juga: Kantong Plastik Jadi Sampah Terbanyak dan Berbahaya, Ini Cara Mengatasinya

“Tapi kami bukan membeli sampah. Melainkan menghargai upaya pilah sampah,” kata Endang.

Mengingat bank sampah yang terbentuk hampir di setiap RW di Yogyakarta masih berfokus pada sampah anorganik. Pihaknya lebih mengkhususkan menjadi Bank Sampah Organik dan menjadi pusat pengelolaan sampah organik dengan teknik biokonversi maggot BSF.

Bisa Mengolah 2 Ton SOD Per Hari
Sampai hari ini, 13 RW di Kelurahan Kricak, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta telah terlibat dalam pengumpulan sampah organik melalui tiap-tiap dasawisma. Pihaknya menyediakan 2-3 ember atau satu RT bisa 6-8 ember. Dari 13 RW tersebut bisa terkumpul 300 kilogram sampah organik per hari.

Baca Juga: Gubernur di Jawa Disomasi, Gagal Urus Sampah dan Kualitas Air Sungai

“Ini masih jauh dari target kami. Karena volume sampah di Kricak lebih dari 9 ton. Separuh lebih organik,” imbuh Endang.

Sementara daya serap untuk mampu mengolah sampah organik berkisar 1-2 ton perhari. Sebelumnya, pihaknya dibantu Yayasan Yakkum untuk mengolah sampah dengan kapasitas 200 kilogram perhari. Saat ini mendapat bantuan dana CSR dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia dengan kapasitas 2 ton sampah organik dapur perhari. Dana CSR itu digunakan untuk membangun beberapa unit bangunan pendukung pengolahan sampah organik, seperti kandang lalat, rumah biopond, rumah raw material, ruang pembelajaran, dan mesin giling dengan kemampuan mengolah sampah 500 kilogram per jam.

“Harapannya, tak hanya satu kelurahan, tapi juga bisa melayani satu kecamatan,” kata Endang. [WLC02]

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Bank sampahBlack Soldier FlyBSFlalat hijaumaggotpakan ternaksampah anorganiksampah olahan dapursampah organikSODteknik biokonversi

Editor

Next Post
Ilustrasi penyakit Parkinson. Foto AnnyksPhotography/pixabay.com

Waspadai Parkinson Akibat Hidup di Kawasan Limbah Industri

Discussion about this post

TERKINI

  • Dampak cuaca ekstrem, hujan lebat memicu banjir setinggi 2 meter di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat pada Rabu 5 Oktober 2022. Foto Dok BNPB.Cuaca Ekstrem, Bencana Hidrometeorologi Landa Sejumlah Provinsi Satu Orang Tewas
    In Bencana
    Selasa, 11 November 2025
  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media