Senin, 22 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Teknologi Nuklir Jadi Solusi Polusi Udara

Sebab partikel polutannya sangat kecil sehingga dibutuhkan teknologi yang benar-benar canggih yang bisa sekali tembak.

Senin, 12 Agustus 2024
A A
Polusi udara akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Foto Manggala Agni VI Daop Tanah Laut.

Polusi udara akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Foto Manggala Agni VI Daop Tanah Laut.

Share on FacebookShare on Twitter

“Jadi, untuk menyelesaikan permasalahan polusi udara dibutuhkan regional platform. Jadi kami perlu berkolaborasi dengan siapapun,” ujar dia.

Muhayatun berharap, BRIN dapat berkontribusi dalam menangani permasalahan ini. Ia juga berharap Indonesia dapat memanfaatkan teknologi nuklir untuk membantu memecahkan permasalahan polusi udara tersebut.

Kolaborasi dengan DKI Jakarta

Kepala Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah (UPT LLHD) DKI Jakarta, Diah Ratna Ambarwati mengatakan, kolaborasi dengan BRIN terkait polutan udara sudah dilakukan sejak 2010.

Baca Juga: Kucing di Turki Pernah Dianggap Pahlawan Kesehatan, Ini Alasannya

BRIN meletakkan alat pemantau polusi udara dengan memasang alat di Kantor LLHD yang dekat dengan jalan raya. Kemudian datanya secara kontinyu dikirimkan ke BRIN untuk dilakukan analisis menggunakan teknologi nuklir.

“Itu sangat membantu kami. Data hasil analisis dari BRIN, kami jadikan data komprehensif, sehingga bisa mengambil kebijakan untuk daerah perkotaan dalam pengendalian pecemaran udara,” lanjut Diah.

Menurut dia, teknologi ini lebih baik, karena belum ada teknologi lain yang bisa mendeteksi kandungan yang ada di partikulat udara yang konsentrasinya sangat rendah.

Baca Juga: Anak Banteng Jantan Lahir di Taman Nasional Baluran

“Mungkin metode konvensional pun belum tentu bisa mendeteksi kandungan partikulat udara dari konsentrasi yang sangat rendah. Harus dengan teknologi yang sensitifitasnya tinggi, akurasi datanya juga tinggi,” terang dia.

Diah mengungkapkan penyebab polusi udara di Jakarta berasal dari sumber bergerak dan tidak bergerak. Sebanyak 75 persen atau mayoritas dari sumber bergerak. Beberapa kajian yang telah dilakukan di Jakarta terkait sumber polusi udara adalah disebabkan aktivitas transportasi. [WLC02]

Sumber: BRIN

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: alat pemantau polusi udaraBRINpolusi udarapolutan udarateknologi nuklir

Editor

Next Post
Pemasangan GPS collar pada gajah sumatera betina di kawasan Hutan Lindung Kotaagung Utara, Kecamatan Suoh, Lampung Barat, 19 Juli 2024. Foto Humas Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Spesies Gajah Indonesia di Ambang Kepunahan, Kenali Karakternya untuk Mitigasi

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media