Wanaloka.com – Salah satu hasil riset para peniliti Pusat Riset Kewilayahan (PRW), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bahwa selalu ada keterikatan hubungan antara kucing dengan manusia dalam budaya dan sejarah Turki.
“Selalu ada cerita yang berhubungan dengan kucing dan cerita rakyat Turki. Juga dalam keseharian banyak orang, banyak tradisi verbal yang menceritakan tentang kucing,” ungkap Dosen Departemen Hubungan Internasional UII Yogyakarta, Hadza Min Fadhli Robby dalam webinar “Catizens and Citizens, Articulation of Cat Rights and Cat – Human Relations in Istanbul” pada 7 Agustus 2024 atau sehari sebelum Hari Kucing Sedunia, 8 Agustus.
Kucing dianggap memiliki pengaruh signifikan terhadap masyarakat Turki sejak Era Ottoman. Bahkan kucing dianggap sebagai pahlawan bagi masyarakat Turki karena membantu melakukan pemusnahan tikus. Kucing pun berperan menjadi pengawas kesehatan masyarakat Turki. Itulah yang membuat kedudukan kucing di Turki menjadi Istimewa.
Baca Juga: Anak Banteng Jantan Lahir di Taman Nasional Baluran
Namun seiring berjalannya waktu, kucing tidak lagi dianggap sebagai hewan penting seperti pada zaman Kesultanan Ottoman. Pada era awal Republik, kucing dan hewan jalanan lainnya dianggap menjadi masalah potensial bagi kesehatan masyarakat. Seiring modernisasi yang memunculkan tren untuk mencintai kucing dari jauh.
Hadza mengungkap kerangka konseptual yang ia gunakan. Mengkutip dari makalah Robert Garner yang mengatakan bahwa selalu ada potensi besar bagi aktivis hak-hak hewan untuk memperluas definisi penderitaan hewan.
Jadi mengapa politisasi hak-hak hewan terjadi? Hal ini untuk memastikan bahwa manusia tidak melakukan hal-hal yang membahayakan hewan. Ini juga untuk memastikan hewan dapat hidup bermartabat dan tidak boleh dirugikan oleh perlakuan manusia apapun.
Baca Juga: Industri Batu Bara Sumatera Harus Beradaptasi Transisi Energi Berkelanjutan
Hak-hak Hewan Dilindungi
Awal mula gagasan pembangunan antroposentris sangat menekankan pada keagenan manusia dan memiliki banyak hal serta mengabaikan kesejahteraan spesies lain. Ketika isu ini diperkenalkan di dunia Barat, masyarakat menyadari bahwa melindungi hak-hak hewan sama pentingnya dengan melindungi hak asasi manusia. Sebab manusia hidup di biosfer yang sama. Itulah sebab isu hak-hak hewan memasuki perdebatan politik dan definisinya terus berkembang.
Discussion about this post