Baca Juga: Bencana Pekan Ini, Banjir Bandang Landa Agam hingga Teluk Bintuni
Meski posko kesehatan sangat disiagakan, Obrin berharap masyarakat tetap menjaga kesehatan dan menyiapkan fisiknya.
“Kalau ada penyakit yang sudah terdiagnosis harus mengonsumsi obat, bawa terus obat-obatannya dan konsumsi sesuai anjuran dokter,” kata Obrin.
Apabila mengalami keluhan kesehatan, masyarakat sebaiknya mengakses posko kesehatan yang sudah disediakan secara gratis.
Baca Juga: Ecoton dan Aktivis Lingkungan Demo Konjen Jepang, Stop Kirim Sampah Plastik ke Indonesia
Waspadai Demam Berdarah dan HFMD
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi penularan penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD atau penyakit tangan, kaki dan mulut) selama arus mudik dan balik Lebaran 1445 H/2024 M. Terlebih, penyakit ini memiliki kecepatan penularan yang tinggi meskipun jarang menyebabkan sakit berat.
“Pergerakan manusia selama perjalanan mudik berpotensi mempercepat penyebaran, terutama di kalangan bayi dan balita,” kata Juru Bicara Kemenkes dokter M Syahril di Jakarta pada 8 April 2024.
Tercatat, terdapat hampir 6.500 kasus HFMD hingga pekan ke-13 tahun 2024. Sebagian besar kasus terjadi pada usia anak. Kasus HFMD terbanyak ada di Pulau Jawa, meliputi Jawa Barat (2.119), disusul Banten (1.171), DI Yogyakarta (561), dan Jawa Tengah (464).
Baca Juga: Daniel Tangkilisan Divonis 7 Bulan, Koalisi Lingkungan: Ini Bentuk Pembungkaman
“Ada tren peningkatan. Mudik dan libur panjang itu berpotensi terjadi peningkatan kasus flu Singapura,” jelas Syahril.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan selama perjalanan mudik dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menerapkan etika batuk atau bersin. Selain itu, masyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Syahril juga mengimbau pemudik tetap menjaga kebersihan di kampung halamannya untuk mengurangi risiko demam berdarah dengue.
Baca Juga: Gempa Bawean 5,6 Magnitudo Rangkaian Gempa Laut Jawa Jatim Sejak 22 Februari
“Sekalian lakukan pemberantasan sarang nyamuk di kampung halaman, mengerjakan kebiasaan baik supaya tidak tertular demam berdarah,” ujar Syahril.
Terutama di wilayah dengan angka kasus tinggi demam berdarah. Hingga pekan ke-14 tahun 2024 atau April ini, tercatat sebanyak 60.296 kasus demam berdarah di Indonesia dengan angka kematian sebanyak 455 kasus. Jumlah ini terus bertambah dari pekan-pekan sebelumnya.
Lima kabupaten dan kota dengan kasus demam berdarah tertinggi tahun ini adalah Kabupaten Tangerang dengan 2.540 kasus, Kota Bandung 1.741 kasus, Kabupaten Bandung Barat 1,422 kasus, Kabupaten Lebak 1.326 kasus, dan Kota Depok 1.252 kasus
Sementara kabupaten dan kota dengan kematian DBD tertinggi pada 2024, di antaranya Kabupaten Bandung dengan 25 kematian, Kabupaten Jepara 21 kematian, Kabupaten Subang 18 kematian, Kabupaten Kendal 16 kematian, dan Kabupaten Bogor 13 kematian. [WLC02]
Sumber: Kementerian Kesehatan
Discussion about this post