Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Tren Lato-lato dari Para Gaucho hingga Generasi Fomo

Permainan lato-lato adalah permainan lawas yang tren kembali. Tak hanya sekedar permainan, tetapi juga dikompetisikan.

Senin, 9 Januari 2023
A A
Alat permainan lato-lato. Foto ilustrasi.

Alat permainan lato-lato. Foto ilustrasi.

Share on FacebookShare on Twitter

Kedua, lato-lato mampu membangun identitas sosial dan konsep diri yang positif. Secara tidak langsung, anak yang memainkan lato-lato akan berusaha menunjukkan kemahirannya di depan sebayanya.

Kondisi tersebut bisa menjadi lahan positif bagi anak untuk membangun konsep diri positifnya, karena mereka memiliki wahana untuk menunjukkan kebisaannya yang belum tentu dimiliki anak-anak lain di lingkungan sosial permainannya.

Ketiga, menjadi magnet “Fear of Missing Out” atau Fomo. Hery menjelaskan, Fomo menjadi salah satu karakteristik kuat dari generasi Z berdasarkan analisis para ahli. Generasi Z yang lahir dari tahun 1995-2012 ini selalu takut dikatakan “ketinggalan zaman”, sehingga mereka berlomba mengejar apapun yang sedang viral.

Baca Juga: Retno Sari, Atasi Panic Buying dengan Hand Sanitizer dari Daun Sirih

Keempat, lato-lato mampu mewadahi karakter generasi Z sebagai generasi “do it yourself”. Permainan sederhana ini mampu mendorong pemainnya melakukan ragam inovasi saat memainkan dan menikmatinya. Kapasitas kreativitas anak dapat terus berkembang dengan cara menyenangkan.

Kelima, lato-lato juga alternatif membangun hubungan sosial yang menyenangkan bagi orang tua dan anak. Permainan itu dapat menjadi waktu berkualitas bagi anak dan orang tua, sekaligus wahana pemahaman nilai-nilai positif dan sarana orang tua mengapresiasi kelebihan sang anak, sehingga anak makin merasa berharga.

“Ini penting bagi tumbuh kembangnya kelak,” kata Hery.

Baca Juga: Fedik Abdul Ratam, Tantangan Pembuatan Vaksin Inavac dari Alat hingga Dana

Keenam, potensi panjat sosial (pansos). Di era media sosial, “popularitas di dunia sosial” seakan menjadi level atau status sosial alternatif di luar dunia nyata. Kemahiran memainkan lato-lato dapat menjadi wahana pansos bagi pemainnya.

Ketujuh, aktivitas bermain lato-lato dapat menjadi stress healing bagi anak untuk rehat sejenak. Sealigus mengisi energi untuk kembali siap melakukan aktivitas akademik sekolah yang kerap kali memiliki jadwal yang padat.

Kedelapan, lato-lato mampu memberikan pengaruh ekonomi positif bagi penjual dan produsennya. Dengan harga yang relatif terjangkau, permainan ini mudah dimiliki oleh semua orang.

Baca Juga: Memantik Pembangunan Museum Covid-19 Lewat Pameran Arsip Unair

Dampak Negatif Lato-lato

Di sisi lain, permainan ini memiliki dampak negatif yang bisa timbul apabila anak-anak ataupun orang tua tidak bisa mendukung dan mengaturnya. Seperti mengurangi waktu belajar atau mengerjakan tugas karena ketagihan bermain, potensi melahirkan rasa rendah diri apabila tidak berhasil memainkannya, juga orang tua tidak peka terhadap keberhasilan anak dalam permainan itu.

Anak juga perlu waspada saat bermain. Sebab ayunan bola yang kuat dan tidak terkontrol berpotensi membentur ke bagian tubuh pemain, seperti mata, hidung, ataupun kepala.

“Perlu fokus dan konsentrasi penuh dalam memainkan, agar tidak membahayakan pemain maupun teman-teman sekitarnya,” imbuh Hery. [WLC02]

Sumber: Unair, Unpad

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Amerika Selatananak-anakGenerasi FomoGenerasi Zlato-latoorang dewasapermainan lato-latoUnairUnpad

Editor

Next Post
Gempa Maluku magnitudo 7,9 yang terjadi di Laut Banda pada Selasa, 10 Januari 2023, pukul 00.47 WIB, oleh BMKG sempat mengaktifkan peringatan dini tsunami. Foto BMKG, pusat gempa Maluku.

Gempa Maluku M7,9 Sistem Peringatan Dini Tsunami Aktif Selama Dua Jam Lebih

Discussion about this post

TERKINI

  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
  • Dosen Departemen Geografi Lingkungan UGM, Dr. Emilya Nurjani. Foto kagama.co.Emilya Nurjani, Sampaikanlah Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dengan Bahasa Mudah Dipahami
    In Sosok
    Jumat, 24 Oktober 2025
  • Ilustrasi kearifan lokal masyarakat adat Kasepuhan Girijaya di Sukabumi, Jawa Barat. Foto Dok. IPB University.Belajar dari Kearifan Lokal Kasepuhan Girijaya dan Tahura Atasi Perubahan Iklim
    In Rehat
    Kamis, 23 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media