Keempat, masyarakat di sekitar Lewotobi Laki-laki diminta untuk waspada potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Kelima, Pemda diminta berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pulolera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Nusa Tenggara Timur atau PVMBG Badan Geologi di Bandung.
Baca Juga: BRIN dan Kementerian ESDM Inventarisasi Wilayah untuk Pertambangan Mineral
Keenam, PVMBG akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan gunung api tersebut. Untuk informasi lebih jelas dapat mengubungi Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki atau mengubungi PVMBG, Badan Geologi, Kementerian ESDM pada nomor telepon 022-7272606.
Warga Sudah Mengungsi
Pada Rabu, 10 Januari 2024 pukul 01.30 WITA dini hari sempat terjadi kepanikan warga karena peningkatan aktivitas vulkanik menyusul penetapan kenaikan status gunung api itu. Tim SAR gabungan berpatroli untuk menenangkan warga dan memberikan informasi secara detil perkembangannya.
Untuk menghindari informasi hoaks, kesatuan TNI-Polri bersama Tim SAR gabungan melaksakan patroli dan mengedukasi masyarakat agar selalu mengikuti arahan pemerintah. Kami mengimbau warga lewat grup WA yang beranggotakan para camat dan kepala desa agar tetap waspada,” jelas Plt. Sekretaris BPBD Flores Timur, Yohanes Bergman dalam siaran pers BNPB pada 10 Januari 2024.
Baca Juga: Sesar Aktif Baru Penyebab Gempa Sumedang Diberi Nama Sesar Sumedang
BPBD Flores Timur dan Puskesmas Boru juga membagikan masker untuk antisipasi sebaran abu vulkanik kepada masyarakat.
Sebelum erupsi pada Rabu pagi, BPBD Flores Timur bersama tim gabungan telah membantu proses evakuasi warga yang tinggal di Desa Nawakote, Desa Tatanlo dan Desa Hokengjaya Kecamatan Wulanggitang ke Desa Bori yang berjarak sekitar 5-8 km dari lokasi.
Adapun pada 9 Januari 2024, total warga yang mengungsi sebanyak 5.057 jiwa dan tersebar di beberapa titik. Meliputi 2.559 jiwa di tenda pengungsian yang tersebar di 6 titik, 2.401 jiwa di rumah kerabat yang tersebar di 23 titik desa, 374 jiwa di gedung sekolah di 5 kecamatan dan 94 jiwa di fasilitas umum di 2 titik.
“Penambahan posko pengungsi sedang dirapatkan di posko utama dipimpin Sekda Flores Timur,” kata Yohanes. [WLC02]
Sumber: Kementerian ESDM
Discussion about this post